Part 8

2.5K 329 92
                                    


Previous

"Sempurna."

BLAM!

"Apa yang sempurna?"

Pria dengan rambut panjang sebahu berwarna hitam itu terlihat puas melihat kamera ponselnya, tapi saat sahabatnya ingin melihat buru-buru dia menyembunyikan ponselnya untuk menyeringai licik tanpa memberitahu Johnny yang terlihat bingung tak mengerti apa yang direncanakan sahabatnya "Aku sudah tahu caranya."

"Apa?"

Memakai seatbelt, dia tersenyum mengerikan sebagai jawaban "Membuat semua orang membenci Luhan."

"Bagaimana caranya?"

Dia tak menjawab lagi, yang dilakukannya hanya menyeringai seraya mengerling sahabatnya "Kau akan segera tahu, ayo pergi."

.

.

.

.

.

.

A Fanfiction to celebrate Our beloved Hun-Han Month

Its called

.

Been Through

.

Hun-Han

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Keesokan pagi

.

"Jangan terlalu banyak, dia tidak akan memakan semuanya baby nerd."

"Aku tahu, bisakah kau diam dan hanya duduk disana? Kau sangat menggangguku!"

Baiklah pertengkaran itu terdengar di dapur tempat Kyungsoo sedang membuatkan bubur untuk Jaejoong, kakak kandung dari pria yang sedang mengganggunya saat ini. Lucunya pula pertengkaran itu tidak terjadi di kediaman keluarga Kim, melainkan dirumah Sehun yang bersikeras agar bahan makanan yang digunakan Kyungsoo untuk bubur yang akan dimakan Jaejoong hyungnya berkualitas dan terjamin, setidaknya itu karena sang mama sangat pemilih jika itu menyangkut bahan makanan.

Jadilah ketiga remaja itu, khusunya Kai dan Sehun meninggalkan sejenak Jaejoong dirumah sakit untuk mengambil beberapa pakaian dan sarapan yang akan dimakan Jaejoong saat mereka kembali nanti.

"Tapi kita tidak akan bertemu selama enam jam, nanti aku rindu."

"Serius Kai! Itu hanya enam jam dan saat aku pulang nanti aku akan datang kerumah sakit."

"Kenapa kau datang ke rumah sakit?"

"huh?"

Tiba-tiba Kyungsoo berhenti menggerakan adukan bubur yang sedang dia buat, Jongin menjebaknya, tentu saja, membuat pertanyaan menyebalkan yang harus membuat wajahnya terlihat bodoh karena merona menahan malu.

Been ThroughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang