Previous
"hey aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja jika memelukmu."
"Kalau begitu pinjam tubuhku, pinjam sebanyak yang kau mau, aku akan memelukmu sepanjang malam jika perlu."
Tertawa konyol Sehun kemudian melepas pelukan Luhan, menghapus air mata dari si pria cantik yang terlihat semakin cantik selama mereka saling mengenal untuk berkata "Aku tidak mau meminjam tubuhmu lagi."
"wae?"
"Aku mau memilikinya."
"huh?"
Mendekat pada bibir Luhan yang masih terbuka karena terisak, Sehun mengecupnya singkat bibir bawah Luhan, menyesapnya sesaat, lalu tersenyum menikmati ekpresi terkejut yang diberikan Luhan seraya berbisik
"Aku rasa aku menyukaimu."
.
.
.
.
.
.
A Fanfiction to celebrate Our beloved Hun-Han Month
Its called
.
Been Through
.
Hun-Han
.
.
.
.
.
.
.
.
"Aku rasa aku menyukaimu."
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
Setidaknya beberapa detik setelah kalimat gila itu diucapkan Sehun, Luhan membeku tak merespon, matanya berkedip antara bingung dan berharap bahwa ini semua hanya mimpi. Sehun tidak terluka dan Sehun tidak mencuri ciuman pertamanya.
"Bibirmu manis."
Sialnya! Sehun justru menegaskan bagaimana rasa dari bibirnya, mengusapnya lembut dan Luhan bersumpah jantungnya bisa keluar kapan saja jika Sehun terus melakukan hal mengerikan seperti mencium atau berbicara lembut padanya.
"ba—bagaimana mungkin?"
oh ayolah! Luhan memang tidak pernah tahu bagaimana rasa bibirnya, bagaimana mungkin dia tahu? Jadi rasanya wajar jika wajahnya terasa panas antara malu dan kesal saat Sehun mengatakan bibirnya manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Been Through
Romance[END!] Untuk semua yang sudah kita lewati, terimakasih kau ada di dalamnya, di kisah cintaku