Previous
"Apa kau yakin ingin pulang?"
Tak ragu Luhan mengangguk, setengah hatinya berat meninggalkan tempat yang sudah begitu membuatnya nyaman, tapi hatinya yang lain tahu dia tidak akan bertahan lebih lama jika berada di tempat ini "Aku ingin pulang denganmu Ge, bawa aku pergi darisini, aku ingin pulang."
Lalu Yifan menarik adiknya, membawa Luhan ke pelukannya untuk memberikan perlindungan sebagai ganti dari pelukan mendiang kedua orang tua mereka, Luhan sendiri sudah tak lagi terisak, hanya membiarkan Yifan memeluknya hingga kalimat.
"Baiklah, kita akan kembali ke Beijing."
Menjadi satu-satunya keputusan yang bisa dibuatnya sebagai seorang kakak untuk melindungi satu-satunya adik yang dimilikinya di dunia ini, yang akan dijaganya sampai nanti dia menemukan seseorang yang pantas, yang bisa menggantikan tugasnya untuk menjaga Luhan, menjaga adik kecilnya.
"Kita pulang, Luhan."
.
.
.
.
.
.
A Fanfiction to celebrate Our beloved Hun-Han Month
Its called
.
Been Through
.
Hun-Han
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BRRRMMM!!!!!
.
.
Terdengar suara motor balap memasuki halaman rumah kediaman Oh, dilihat dari posturnya yang lebih tinggi tanpa menggunakan jas almamater sekolah jelas itu bukan Jaehyun.
"ada apa ini?"
Dan benar saja, saat remaja itu membuka paksa helmet yang dipakainya, maka terlihat Sehun yang bertanya, dia segera meminjam motor adiknya saat tahu Jeonghan adalah pelaku dibalik rumor yang menyebar tentang Luhan.
"Mama?"
Tapi seketika wajahnya pucat melihat adegan dimana ibunya menangis terisak dipelukan Yunho sementara Kris tampak membungkuk seolah berpamitan, perasaannya gundah, dia tahu sesuatu yang buruk akan terjadi dan benar saja tebakannya, Sehun merasa ada yang salah saat seorang pria berusia empat puluh-an terlihat membawa koper yang sangat dikenal Sehun adalah milik Luhan.
Suaranya tercekat namun secara tergesa dia menghampiri ibu dan kakaknya untuk mencari dan sangat berharap tak bisa menemukan Luhan saat ini, ya, akan lebih baik jika Luhan tak terlihat, dia akan jauh lebih bersyukur jika saat ini Luhan sedang melampiaskan kesalnya pada basket atau ice cream, atau apapun, yang penting lelaki cantik itu tidak terlihat di situasi perpisahan seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Been Through
Romance[END!] Untuk semua yang sudah kita lewati, terimakasih kau ada di dalamnya, di kisah cintaku