Part 12

2.5K 286 64
                                    



Previous

Disela ciuman Sehun dibibirnya Luhan menitikkan air mata, dia bahagia, tapi di saat yang sama dia menyadari satu hal bahwa saat ini,

Di atas ketinggian 69 meter dari bawah tanah, mereka sedang menghianati kepercayaan Myungsoo

.

.

.

.

.

.

A Fanfiction to celebrate Our beloved Hun-Han Month

Its called

.

Been Through

.

Hun-Han

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Terimakasih sudah menikmati wahana-......minggir!"

Tiba-tiba Luhan berlari tepat saat wahana berhenti berputar, membuat staff penanggung jawab terlihat bingung saat melihat tak hanya wajah pelanggannya berwarna merah tapi juga ada air mata yang jatuh membasahi di wajahnya.

Hal itu cukup membuat suasana cukup tegang terutama saat Sehun keluar dengan wajah pucat dan senyum canggung seolah tak berani menatap pada staff yang sedang membungkuk berterimakasih.

"haah~"

Disana dia bisa melihat Luhan terburu-buru mengemasi barangnya sementara Myungsoo terus bertanya "Luhan ada apa? Kenapa kau menangis?" dibalas diam oleh Luhan yang kemudian bergegas pergi tanpa melihat wajah Myungsoo sekalipun "Sayang? Ada apa?"

Wajar jika Myungsoo juga menjadi korban kemarahan Luhan, karena jika kekasihnya tidak terus meminta Sehun menemaninya bermain kejadian menyakitkan di dalam bianglala tadi tidak akan terjadi, jika setidaknya Myungsoo lebih tegas pada Sehun itu akan jauh lebih baik daripada kondisi ini menyiksa mereka bertiga lebih jauh.

"Aku akan pulang dengan Minseok hyung, sampai nanti."

Tak lama Luhan berjalan pergi, benar-benar pergi hingga Sehun datang ke gazebo yang disewa Myungsoo dengan wajah yang sama pucat, yang membedakan hanya tidak ada air mata seperti Luhan namun jelas kondisi lebih terluka milik Sehun sepenuhnya.

"Dia pergi?"

"Sehun! Apa yang terjadi?!"

Mengambil soda milik Myungsoo, Sehun menyesapnya lalu tanpa perasaan bersalah dia menjawab "Aku baru saja menciumnya."

"Mwo...."

Menyesap habis soda milik Myungsoo, Sehun membuangnya kasar lalu menatap wajah sahabatnya tepat di kedua mata yang kini mulai menunjukkan emosinya "Kau mendengarnya, aku baru saja mencium Luhan, kekasih-....."

BUGH!

Akhirnya, akhirnya, Myungsoo menunjukkan emosinya, emosi yang nyaris tak pernah ditunjukkannya bahkan jika itu menyangkut Luhan sekalipun, dan hari ini terjadi, setidaknya Sehun pantas menerima pukulan telak itu diwajahnya, dia juga tidak berniat membalas kemarahan Myungsoo karena ini bentuk pertahanan diri miliknya untuk Luhan.

Been ThroughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang