Previous
"Sehun –hix- Sehunna."
Pepatah mengatakan "seseorang yang mabuk akan mengatakan semua kebenaran yang disembunykan hatinya" jadi saat Luhan terus memanggil nama Sehun dibawah alam sadarnya hanya membuat Sehun dipenuhi rasa bahagia yang menyesakkan.
Bahagia karena Luhan terus memikirkannya bahkan saat kesadarannya hilang
Sesak karena setelah malam ini mereka harus kembali menjadi Sehun dan Luhan yang begitu munafik, brengsek dan egois!
Hal itu membuat Sehun mendongakan wajahnya sesaat, dia tidak ingin menangisi nasibnya, hanya saja melihat Luhan tidur di dekap erat pelukannya membuat Sehun menjadi egois sesaat dan bergumam
"Aku ingin memiliki Luhan, Aku ingin menjadi egois dan aku-.....Aku akan melakukannya mulai malam ini!"
.
.
.
.
A long long words indeed!
.
.
.
.
.
Take a time and happy readings, Love :)
.
.
.
.
.
.
A Fanfiction to celebrate Our beloved Hun-Han Month
Its called
.
Been Through
.
Hun-Han
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"rrhhh~"
Hal pertama yang bisa dirasakan Luhan saat matanya perlahan terbuka adalah sensasi nyaman karena tangan seseorang kini melingkar di pinggangnya dan memeluknya posesif, dia bertanya-tanya siapa, lalu tiba-tiba bibirnya bergumam "pasti hanya mimpi." Dan kembali melanjutkan tidur.
Dirinya bergerak untuk mencari posisi nyaman, lalu hal yang terjadi berikutnya dia merasa tidak bersandar di sebuah bantal namun pada sesuatu yang lebih keras namun tidak menimbulkan rasa sakit.
Jadilah dia membuka satu mata, mengutuk ajakan minum dari Baekhyun hanya untuk menemukan sebuah lengan di atas kepalanya "huh?" kemudian dia bertanya-tanya, menutup lagi matanya seraya berbaring di lengan yang membuatnya tidur sangat nyaman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Been Through
Romantizm[END!] Untuk semua yang sudah kita lewati, terimakasih kau ada di dalamnya, di kisah cintaku