TBBMH #11 - Rubah Kecil

11K 423 6
                                    

Selamat Malam...

Langsung saja ya.. 

Happy Reading
------------

"izinkan aku pada grandpha, katakan padanya bahwa aku sedang membuatkan buyut untuknya" lanjutnya lagi.

Seusai mengucapkan itu, William segera menggendong Aya ala bridal style. Aya yang terkejut langsung memeluk leher William, takut kalau ia akan dijatuhkan dilantai marmer yang keras ini.

"apa yang kau lakukan?  Turunkan aku!  Turunkan aku Mr. Reynolds! " teriak Aya dengan meronta - ronta digendongan William.

" kau tak dengar?  Kita akan memberikan buyut untuk grandpha-ku"

Deg

Jantung Aya berdegup dengan kencang.  Mendengar kalimat tersebut membuat seluruh tubuh Aya memanas.

Oh Tuhan.. 

Aya merutuki niatnya yang ingin mengerjai William. 

Hati Aya semakin tak menentu kala ia menatap William yang sekarang sudah diselimuti dengan gairah.  Tatapan pria itu menggelap karena gairah. 

Bagaimana ia harus melarikan diri dari singa yang lapar ini? 

Aya tidak dapat membayangkan akan jadi apa ia setelah ini.

--------------

Aya masih saja meronta dalam gendongan William, ia tidak bisa tenang sekarang. Degup jantungnya bekerja lebih cepat dari biasanya.

Ayolah, siapa yang tenang tenang saja saat pimpinan perusahaan mesum itu membawanya ke sebuah kamar. 

Aya tak tahu pasti kamar siapa yang ia masuki ini bersama William, ia menutup matanya dengan kedua tangannya. Ia tak sanggup melihat manik mata pria itu.

Ia tak ingin terlalu dalam menatap pria brengsek yang sudah dipenuhi gairah itu.

Aya menutup matanya dengan kedua telapak tangannya dan terus memohon kepada pria itu untuk tidak macam-macam dengannya. 

"No.. Jangan lakukan apapun padaku" kata Aya

"jangan perkosa aku pria brengsek" katanya

"maafkan aku William, aku tidak akan menggoda siapapun" kata Aya lagi yang sedari tadi masih menutup matanya. 

Kini ia merasa bahwa keduanya lengan pria itu mengunci kedua pahanya. Nafas pria itu menerpa punggung telapak tangan Aya. 

"kumohon Mr. Reynolds, jangan lakukan itu" kata Aya lagi. 

Aya kembali merasakan punggung tangannya disentuh oleh pria itu, sementara tangan yang lain dari pria itu menahan punggung Aya agar Aya tak mencoba kabur darinya.

"aku tak ingin mahkotaku diambil bukan pada waktunya,  please kumohon" kata Aya lagi. 

Setelah Aya mengatakan hal demikian, ia mendengar pria di depannya itu berdeham menahan tawanya.

Oh tunggu?

Kenapa pria itu menahan senyumnya

Sebentar

Aku tak merasa dingin, dan aku masih pakai pakaian.

Perlahan Aya membuka matanya.
Sial. Saat Aya membuka kedua matanya, ia dapat melihat wajah pria itu dengan sangat dekat.  Jarak dikeduanya hanya satu jengkal saja.

The Billionaires Bastard is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang