William Arlando Reynolds (28)
CEO muda yang sangat berkompeten di dunia bisnis. Pembawaannya yang dingin dan tak tersentuh memang hal yang menonjol darinya. Hal yang sangat ia benci adalah harus memiliki hubungan yang terikat.
Meski sebagai pewaris...
Saat rapat sudah selesai Aya segera keluar dari ruangan tersebut, ia tak ingin berlama - lama menjadi tatapan William.
Oh Tuhan, harapannya menjauh dari laki-laki itu selama sepekan hanya menjadi harapan saja.
"kau mau kemana nona?"
Ya Ampun, sejak kapan pria itu tepat berada dibelakangnya, bau mint dari laki-laki itu menguap di penciuman Aya , tak perlu berbalik, sudah jelas William yang ada dibelakangnya.
Namun Aya tak menanggapi semua perkataan William ia berjalan menuju lift.
Dan semua fasilitas yang ia dapatkan disini? Kurang ajar, Mr Yohan membohonginya. Dan dalang dari semua ini tentu juga dari tangan Reynolds gila itu.
Aarrgghhh...
Seru Aya dan memasuki lift dengan menghentakkan kakinya, sesaat sebelum pintu lift tertutup ia memberikan tatapan tajamnya kepada William yang hanya di balas senyum menawan dari pria itu.
-----------------
Persetan dengan William Reynolds, pria itu benar-benar tidak dapat dibiarkan begitu saja.
Begitu sampai di kamar hotel, Aya segera menanggalkan semua pakaiannya dan berendam untuk menghilangkan rasa kesalnya karena sudah dikerjai oleh William Reynolds.
Aya tidak menyangka bahwa pekerjaannya ke California ternyata adalah ulah dari pria brengsek itu.
Aya mengetahuinya setelah melihat jadwal peninjauan proyek yang hanya dilaksanakan hari ini dan besok saja. Lalu sisa hari lainnya?
Entahlah.
Jebakan apalagi yang pria itu siapkan untuknya.
---------------
Setelah hampir tiga puluh menit berendam, Aya menerima pesan dari Mr. Yohan bahwa ia harus datang ke sebuah tempat di alamat yang sudah dituliskan oleh oleh pria itu.
Dan ada undangan yang sudah tergeletak di nakas.
Dituliskan bahwa ia harus datang ke daerah yang berada di Holmby Hills, Los Angeles, California.
Tepatnya adalah di mansion kediaman keluarga Reynolds. Jevan Reynolds yang tinggal disana.
Aya membacanya sekilas dan melempar surat tersebut ke sembarang arah. Tak perlu ia membawa surat tersebut, ia tahu bahwa tanpa surat itupun ia tetap bisa masuk ke dalam acara makan malam itu.
William. Pria brengsek itu tentu sudah mengaturnya bukan?
----------------
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
