TBBMH #15 - Goresan Masa Lalu

14.9K 557 69
                                    

Bila goresan luka itu berbekas untuk selamanya,  maka bantu aku untuk mengobatinya secara perlahan, dan dengan cara yang memabukkan.

Aya

Happy Reading

-----------------

"Dan kau tuan Xander. Cepat selesaikan proyekmu dengan saya. Saya harap desain yang anda berikan tidak murahan seperti sebelumnya"
Setelah perkataan tersebut pria itu pun berlalu dengan langkah lebarnya.

Meski dilihat dari balik punggungnya pria itu tetap tampan dan gagah. 
Setelah dipastikan pria itu tak menengok ke belakang. Aya segera menyikut perut Xander hingga Xander mengaduh sakit.

"Kau kenal dengannya?" tanya Aya penasaran.
"Siapa?"

"Pria songong tadi" kata Aya. 

"Tidak"

"Kenapa dia memintamu menyelesaikan proyekmu dengannya?"

"Aku hanya mengerjakan taman belakang rumahnya di Perancis saja"

"Apa ?! Hanya ngerjain taman belakang rumah sampai menyewamu untuk mendesainnya? Dasar brengsek. Sombong. Belum tau apa kamu itu siapa?  Jika bukan kakaknya baik denganku aku tidak akan berbaik hati kemarin kemarin"
Ucap panjang lebar Aya.

"Sudah,  kita makan siang saja"

Dan Aya pun menurut dengan perkataan Xander.

Fiuuhh untunglah
-

-------------------

[Flashback On] 

Saat itu hujan turun dengam derasnya bersamaan dengan kedua jasad suami istri yang bersamaan masuk ke dalam liang lahat yang bersebelahan.

Para pelayat yang ikut dalam prosesi pemakaman sama - sama menggunakan payung berwarna hitam. Sehitam langit siang. Sehitam pakaian dari gadis yang sesenggukan dan menangis diatas tanah dan sehitam luka yang berhasil membekas di dalam hati gadis itu.

Xander sangat hafal dengan gadis di depannya ini. Gadis itu terlihat rapuh, begitu kentara rasa kehilangan yang nampak pada dirinya. Namun semakin kacau perasaan gadis itu justru tak mengurangi aura kecantikannya bakal sedikit pun.

Tangan kanan Xander memegang gagang payung hitamnya dan tangan kirinya mengusap punggung Mike seraya memberikan kekuatan meski tak sebanding dengan rasa sedih pria itu.

Mike memang terlihat santai,  namun Xander dapat melihat guratan wajah laki-laki tegas itu kini terlihat pucat pasi ditambah dengan pandangan matanya yang kosong.

Setelah kedua liang Lahat itu tertutup dengan gundukan tanah dan setelah pendeta memberikan beberapa cuilan do'a barulah pergi satu persatu para pelayat dari tempat itu.

"Aku pulang dulu, bisakah kau antar Aya pulang R ?" kata mike dengan nada lelahnya.

Ya. Laki-laki itu begitu lelah. Lelah dengan semua hal yang terjadi padanya. Lelah dengan kenyataan pahit saat mendengar kedua orang tuanya meninggal.

"Iya, hati-hati Mike" jawab Xander. 

Tubuh Aya yang sudah setengah basah membuat Xander untuk berjongkok dan melindungi tubuh Aya dari guyuran hujan yang siap membuatnya akan demam keesokan hari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Billionaires Bastard is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang