Sesuai permintaan teman teman, aku up cerita TBBMH part 12 malam ini.. Yeay..
Sudah siap dengan kelanjutannya?
Jangan lupa kasih bintangnya ya..Happy Reading
-----------------
"will" kata Aya dengan suara memohon.William menghentakkan tubuh Aya lagi hingga membentur pintu lagi.
Dan Aya hanya memejamkan matanya menahan rasa sakit itu.
Sungguh, ia menyesal mengerjai William dengan cara seperti tadi.
"harusnya kau berterima kasih aku tak membiarkanmu masuk dalam acara makan malam sialan itu. Jika kau datang kesana dan berpakaian seperti ini. Kupastikan apa yang menjadi mahkotamu itu hilang dengan cara yang menyedihkan" tutup William. Dan meninggalkan Aya sendirian.
--------------------
Setelah kunjungan ke lokasi proyek hotel, Aya dan rombongan kembali ke hotel dan makan siang disana. Setelah itu akan berlanjut untuk meeting terakhir sebelum kembali ke Manhattan, oh maaf, bukan Aya yang kembali kesana. Namun dari tim peninjau yang balik kesana.
Hati Aya sedikit kecewa ketika William tak jadi datang dalam peninjauan hari ini. Padahal sudah dijadwalkan bila hari ini pimpinan perusahaan itu yang akan meninjau langsung.
Aya menghilangkan nafas kasar dan segera memasuki ruang rapat. Di ruang rapat pun, sosok yang sedari tadi ia cari tak jua datang. Rapat yang hampir menghabiskan waktu tiga jam itu dipimpin oleh kepala divisi peninjauan dari perusahaan.
Aya memainkan pulpennya tak berniat untuk mendengarkan.
Entah apa yang terjadi padanya hari ini. Namun Aya merasa bersalah karena tingkahnya kepada William kemarin malam.
Setelah dari kediaman Jevan Reynolds, Aya segera menghubungi Max dan menanyakan acara makan malam tersebut. Dan menurut Maximillian, cucu dari pemilik acara itu, acara makan malam yang diadakan Jevan adalah acara yang digunakan untuk berjudi, ya begitulah.
Ada beberapa kebiasaan Jevan Reynolds yang tidak bisa dijelaskan secara tepat. Pria itu memang senang berdonasi dan menyumbang sebagian hartanya untuk kegiatan sosial, namun ia juga sebagai salah satu orang yang memberikan tempat bagi para penjudi kelas dunia.
Dari penjelasan itulah ia merasa bersalah kepada William. Dan saat Aya ingin mengucapkan maaf kepada pria itu, pria itu justru tak ada didepannya.
Setelah rapat selesai, Aya berencana untuk mengunjungi Greystone Mansion. Ia memiliki banyak waktu di CA kan?
"kau mau kemana nona?" tanya seseorang dari belakangnya.
Pertanyaan itu, Aya segera membalik tubuhnya, ia sangat senang, akhirnya orang itu menghampirinya juga.
"Max ?" tanya Aya heran.
Aya juga sempat celingukan ketika mendapati Maximillian yang ada didepannya ini, bukan William.
"iya, aku. Kau mencari siapa sweetheart ?" tanya Max yang ikutan celingukan.
"oh, bukan siapa-siapa" jawab Aya.
"jalan jalan denganku nona ?" ajak Max dan mengulurkan tangannya kepada Aya. Aya menerimanya.
Sesampainya di tempat tujuan. Aya segera berlari menuju pintu utama tempat wisata tersebut. Entahlah, ia tak tahu banyak mengenai cerita dari mansion ini. Namun yang terlintas pertama kali di benak Aya ketika datang kemari, bahwa ia harus mengunjungi tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaires Bastard is My Husband
RomanceWilliam Arlando Reynolds (28) CEO muda yang sangat berkompeten di dunia bisnis. Pembawaannya yang dingin dan tak tersentuh memang hal yang menonjol darinya. Hal yang sangat ia benci adalah harus memiliki hubungan yang terikat. Meski sebagai pewaris...