Hari beranjak sore, waktunya menutup kafe.Kau membalik plang bertuliskan 'buka' menjadi 'tutup' di pintu kaca utama. Naomi terlihat mengelap beberapa meja, dan Kenji membereskan peralatan masak dengan sigap.
"[Name]-chan, bantu aku menghitung uang uang ini!" Seru Yosano dari meja kasir.
Kau mengalihkan pandanganmu sebentar dari pintu kafe menuju Yosano, "iya, sebentar!"
Memastikan plang sudah dibalik dengan benar, kau mengalihkan pandangan kembali ke pintu kaca.
Seorang pria menempelkan wajahnya pada pintu kaca dengan mata membelalak
"SETAN!!" Teriakmu histeris.
Tak ada satupun karyawan kafe yang menoleh kepadamu seakan teriakanmu hanyalah suara angin yang numpang lewat.
"Oi, orang ganteng ini masa kau bilang setan, hah?" Pria di balik pintu kaca itu melepaskan wajahnya dari sana, lalu berkacak pinggang sembari memegang topinya dengan satu tangan, "benarkah tempat ini sudah tutup? Sayang sekali, padahal aku dan teman temanku mau mencoba kafe baru ini."
Tanizaki dan Kenji menyembulkan kepalanya dari jendela dapur, Yosano menghamburkan uang di genggamannya ke lantai.
"M-Maaf, kami sudah tutup." Katamu berusaha menghilangkan rasa kagetmu, namun ternyata pria di balik pintu kaca itu benar benar ganteng.
"Tidak, kami masih buka!!" Naomi yang entah muncul dari mana langsung menyerobot begitu saja di hadapanmu. Langsung ia membalik plang bertuliskan 'tutup' menjadi 'buka'. "Silahkan masuk!"
Pria bertopi itu melangkah masuk dengan penuh gaya, ia tersenyum kepadamu dengan ramah.
"Sumpah, ganteng super tingkat dewa." Batinmu terkesima, membuat badanmu mematung di tempat.
Teman-teman pria itu melangkah masuk. Namun ada yang aneh, semuanya berjas dan berkacamata hitam. Sepertinya mereka bukan teman pria itu melainkan pengawalnya.
"Psst, kau tahu [Name]-chan, siapa dia?" Bisik Yosano di telingamu.
"Aku tidak tahu, tapi dia ganteng luar biasa, Yosano-san." Jawabmu dengan antusias di telinga Yosano.
"Dia itu pengusaha muda yang punya PT.Sinderbolong, tau!"
"Hah?! PT. Sinderbolong kan perusahaan yang dari dulu selalu makmur!" Bisikmu nyaris berseru. Sulit dipercaya pria muda ini sudah ganteng sukses pula!
"Permisi, nona." Pria itu memanggilmu.
Kau cepat cepat menoleh dengan kikuk, "y-ya, tuan, ada yang bisa saya bantu?"
"Bisakah kau membuatkan bolu untukku?" Tanyanya.
Kau terdiam sejenak. "A-anda bisa lihat varian bolu di buku menu, tuan."
"Bukan, maksudku, kau yang buatkan bolunya untukku."
"Apa aku tak salah dengar?" Pikirmu.
"Tapi saya bekerja sebagai maid di sini, Tuan. Yang bertugas memasak beda lagi."
"Tidak. Aku ingin kau yang masak, ini perintah langsung dariku."
"Baiklah, akan saya buatkan secepatnya!" Kau cepat cepat melesat ke dapur dengan ribuan pertanyaan di kepalamu, tanpa mengelak sedikitpun.
Dazai tersentak bangun saat kau membanting pintu dapur dengan keras.
"Hei, [Name]-chan, kau membangunkanku..." protes Dazai sembari menatapmu dengan muka bantal. "Apa yang kau lakukan di sini?"
"A-ada pelanggan aneh yang memintaku membuatkan bolu untuknya, Yosano bilang dia pemilik PT.Sinderbolong yang sangat sukses itu." Kau menjelaskan sambil mengocok adonan bolu yang telah kau bikin. Satu satunya rasa yang bisa kau buat adalah bolu cokelat.
Cepat kau memanggangnya setelah menyetel suhu yang pas. Beberapa lama kemudian bolu itu sudah matang sempurna lalu kau menaruhnya di atas piring dengan sigap.
"Hmm... PT.Sinderbolong?" Gumam Dazai sambil menguap. Kesadarannya belum terkumpul semua.
Kau melesat meninggalkan dapur meninggalkan Dazai yang masih mengantuk.
"I-ini, Tuan." Kau dengan agak gemetar menaruh bolu cokelat buatanmu di hadapan pria itu, kau agak kaku melihat banyaknya pengawal di sampingnya yang menatapku waspada. Pria itu menatapmu sekilas.
Tangan mungil miliknya mengambil garpu lalu menyuap bolu cokelat itu ke dalam mulutnya.
Sejenak hening. Yosano dan Naomi menahan napas, Kenji melebarkan matanya, Tanizaki terdiam.
Pintu dapur didobrak dengan keras oleh Dazai, ia berlari ke arahmu dan Pria itu.
Dazai mematung, lalu wajahnya menunjukkan ekspresi kesal.
"Nakahara Chuuya! Apa yang kau lakukan di sini?!"
Chuuya terkejut. Kau kira karena dia melihat Dazai, tapi ternyata karena dia merasakan bolu cokelat buatanmu.
Chuuya! Namanya Chuuya, membuatmu mengingat sesuatu dengan samar.
Sontak Chuuya berdiri lalu meraih kedua bahumu.
"Ternyata itu benar kau, [Name]-chan..."
Kau terkejut setengah mati, Naomi malah sudah pingsan dengan keadaan mimisan. Dazai menjatuhkan rahangnya hingga nyaris copot.
"A-apa maksudmu?" Tanyamu dengan wajah merah padam.
"Aku teman masa kecilmu, Nakahara Chuuya. Selama ini aku mencarimu [Name]-chan."
"....M-maaf, apakah kau... bocah ingusan yang sksd denganku waktu itu, ya?"
*Anggap saja Chuuya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bungou Stray Dogs CAFE! [BSD chara X reader] ONESHOTS
ContoBagaimana kalo mereka memiliki kafe? Baca dan temukan keabsurdan yang hqq. Para abang gantenk ini tidak selurus yang kau kira, nak :'v *SLOW UPDATE GAES [NOTE]: Tiap chapter lebih banyak komedinya daripada romance [WARNING!!] : Konten gaje, OOC, rom...