Sebenarnya, pimpinan kafe adalah salah satu hal terbesar yang belum kau ketahui. Sepanjang malam kau menebak siapakah pemimpin di kafe tempatnu bekerja itu,Namun tiba tiba keesokan paginya ada sebuah sms masuk yang langsung membuatmu melupakan sejenak siapakah gerangan si pemilik kafe.
"TOLONG AKU SEMUANYAH!!!" Teriakmu histeris sembari mendobrak pintu kaca utama kafe dengan heboh.
"Kenapa [Name]-chan? Mau bunuh diri ganda-"
"BUKAN!!" Kamu menyela Dazai ganas.
"Jadi, ada apa? Ini masih pagi dan kau membuat keributan." Yosano yang sedang menghitung uang penghasilan kemaren yang isinya recehan 100an semua menatapmu malas.
"PAKDE KU MAU DATANG KE SINI!! DIA KRITIKUS MAKANAN LOH, DIA MAU MENILAI KITA!" Koarmu dengan heboh.
"EH DEMIAPA LU??" Naomi yang sedang melap kaca melempar kain basahnya tepat ke mukamu dengan histeris.
"HUAKH!!" Kunikida entah muncul dari mana sudah berguling guling di lantai karena mendengarnya.
"HUHUHU~~~" Dazai jongkok di sudut kafe dengan bersimbah airmata. Kamu kaget karena biasanya Dazai selalu bodoamat dan blangsak kini terlihat sangat frustasi seperti monyet kejatuhan duren.
"Aku... aku..." Lirih Dazai pelan.
"Ternyata dia punya hati helokiti juga ya untuk kelangsungan hidup kafe ini..." Batinmu penuh haru. Dazai sudah besar, nak.
"Gimana nanti kalau gajiku dipotong! Aku tidak bisa menggoda wanita sambil minum minum sake lagi! Imejku hancur sudah huhuhu~~~"
Imejmu sudah hancur di mata readers dari dulu mz :v tapi tetep husbuku koq heheh//*keplak*
"Kalian, tidak ada waktu untuk mengeluh! Mari kita berikan pakdenya [Name] hidangan terbaik!" Yosano menepuk kedua tangannya, menyuruh semua kalem. "Kenji, kasih pakde [Name] iler terbaikmu!"
Kenji menyembulkan kepalanya dengan semangat dari dapur, "Baik!"
"Kalau begitu, aku akan melapor duku ke pimpinan kita, Mas Edo." Kunikida berdehem lalu bangkit dari guling gulingnya.
"Lah, emang kita punya pimpinan ya?" Tanyamu dengan bodohnya. Kunikida mendelik di balik kacamatanya,
"Ya punya lah, odong. Lu kira gaji kita dari kanjeng mami apa,"
"Iya juga yah wkwk" :v
Semenit kemudian seluruh pegawai kafe sudah sibuk mempersiapkan kafe semaksimal mungkin. Tanizaki, Kenji, dan Dazai sudah sibuk memanggang berbagai kue dan menyeduh minuman berbagai rasa. Kamu, Naomi dan Kunikida menata meja dengan sangat rapi sampai seperti barisan paskibra (lah). Tak lupa Yosano yang masih setia menghitung peser demi peser koin cepean yang menggunung, sepertiny sebentar lagi tangannya bengkak.
"Ini gawat!" Kunikida mendobrak pintu ruangan pimpinan, "Mas Edo menghilang!"
"Eeehh??!" Tanizaki menyembulkan kepalanya yang berlumuran adonan kue dari jendela dapur. Yosano menekan kepala lelaki itu kembali masuk.
"Tidak! Bagaimana ini, [Name]-chan??" Naomi menatapmu horror.
"Ya sudahlah, biar aku saja yang menyambutnya." Katamu menenangkan.
Baru saja kamu mendinginkan suasana agensi, dari ujung jalan terlihat siluet lelaki berjubah.
Itu pakde-mu!
"SEMUANYA, POSISI SIAP! PAKDEKU SUDAH TERLIHAT DI UJUNG JALAN!!" Perintahmu tanpa basa basi.
"ROGER!!" Semua orang memasang posisi kuda-kuda.
Pakdemu semakin dekat...
Lebih dekat lagi...
Hampir sampai...
Krieeett...
Pintu kaca kafe terbuka lebar.
Semua karyawan mematung, bahkan tak ada satupun yang bernapas.
Satu.
Dua.
Ti-
"MAS EDO?!" Teriak semua orang terkecuali kamu.
Ya, Mas Edo alias Edogawa Ranpo alias pimpinan itu adalah pakdemu tertjintah.
"Hey yo, nak [Name]-chan~" Pakde Ranpo menyapamu riang. Badannya kecil tapi penuh semangat. Walaupun umur terbilang tua, tubuh Pakde Ranpo kecil dan segar bugar. "Lah, kok kamu pakai baju maid, nak [Name]-chan?"
Semua orang, tak terkecuali kamu, ber-gubrak-ria dengan kedua kaki mengangkang ke atas.
"Lah, Pakde Ranpo pimpinan di kafe ini??" Tanyamu histeris.
Pakdemu ini hanya menunjukkan wajah tak berdosanya, "Iya. Jadi, karyawan baru itu kau, nak [Name]-chan?"
"Yaampun pakdeh, plis deh!" Erangmu. Pakde Ranpo tertawa riang lalu mengacak rambutmu,
"Tak kusangka, ternyata keponakan manisku ini karyawan kafeku sendiri~" Ia berlanjut dengan memelukmu erat dengan gemas. "Sebagai sambutan dariku nanti kuberi kau banyak makanan manis, [Name]-chan."
Kamu loading sejenak.
"Jadi... Penilaian kafenya gimana, Pakde?" Kau mulai sesak oleh pelukan Pakde Ranpo yang kelewat erat.
"Oh, ituu." Ia melepaskan pelukannya lalu berjalan ke ruangannya dengan santai,
"Tak akan kulakukan. Karena pasti catatan penilaiannya jeblok semua~"
Tanizaki dan Dazai meledakkan tangki gas, Yosano membanting recehan 100an laknad-nya ke lantai, Naomi memecahkan kaca yang ia lap dengan satu tangannya. Kamu, seperti biasa menenggelamkan kepala ke bak cuci piring.
Ini kafemu sendiri loh, mz ranpo kok tega :(
•*•*•*•
Fuah! Akhirnya saya apdet juga nih, readerskuh😌 Btw ini requestnya KazeYuki5 lohh sudah kubuat ya ini ranpo x readernyaa💕
Setelah ngestuck dan merenungkan banyak hal absurd untuk mendapat ilham buat jokes receh ini, akhirnya cerita inipun selesai juga~~
Betewe saya punya kabar kurang baik nih...
Kemungkinan besar saya bakal lama gak update setelah tanggal 4 dan seterusnya sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Kenapa? Karena saya akan mulai bersekolah dan sekolah saya itu boarding school yang tidak memperkenankan muridnya membawa gadget :(
Kapan update lagi? Mungkin nanti kalo ada liburan. Biasanya sekolah saya itu ada jadwal libur regulernya kok per bulan, jadi doakan saja tiap bulan saya bisa update jokes retjeh bin gak berguna ini~
Keep your vote and comment biar pas liburan nanti saya bisa update double!! :))
See ya 💕💕
•*•*•*•
KAMU SEDANG MEMBACA
Bungou Stray Dogs CAFE! [BSD chara X reader] ONESHOTS
ContoBagaimana kalo mereka memiliki kafe? Baca dan temukan keabsurdan yang hqq. Para abang gantenk ini tidak selurus yang kau kira, nak :'v *SLOW UPDATE GAES [NOTE]: Tiap chapter lebih banyak komedinya daripada romance [WARNING!!] : Konten gaje, OOC, rom...