Raisa pun tanpa sadar tertidur ditemani laptop yang masih menyala dan buku-buku ditempat tidurnya.
Kriiiinggggg..
"hooooaaaaammm. Berisik banget sih, pusing kepala gue". Raisa berusaha bangun untuk mematikan alarm dimeja dengan mata tertutup.
Raisa pun mematikan alarmnya dan membalikan jam wekernya, lalu tertidur lagi "5 menit lagi mandi ah, gue harus bales cowok brengsek itu".
...
Raisa pun mandi dan bersiap berangkat sekolah. Karena Raisa masih duduk dikelas 3 SMA terfavorit. Raisa mulai merubah penampilannya. Dia biasa memakai seragam dengan rapi dan sopan namun kali ini tidak.
Raisa membuka kancing kerahnya 2 dan roknya pun diatas paha.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"oke gue suka gaya lo sekarang Raisa. Sangat seksehhh dan menggoda. Siapa sih yang bisa berpaling dari lo yang luar biasa ini". Puji Raisa pada dirinya sendiri.
Kali ini Raisa memang salah dalam hal penampilan. Sesampainya disekolah semua mata menatapnya, termasuk Rio. Raisa mengedipkan mata kearah Rio. Rio pun tidak tahan dan menarik Raisa kedalam ruang kelas yang sepi. Dan iya seperti yang kalian pikirkan mereka pun terlarut dalam hausnya nafsu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raisa pun mulai terbawa. Yang awal mulanya hanya ingin menggoda tapi malah tergoda.
...
"hahh.. Hahhh.. Hahh". Mendesah Raisa.
Raisa menarik nafas panjang dan tersadar bahwa ternyata semua itu mimpi "untung saja semua itu hanya mimpi. Gak boleh, jangan sampai gue yang terbawa".
Raisa menggigit bibirnya yang bawah sambil mengambil nafas cepat seakan kelelahan "tapi sumpah, Rio tuh luar biasa banget. Bisa mancing gue. Sampai gue tergoda. Gila gak tuh. Ahh brengsek".
Raisa kesal dan akhirnya bangun dari tempat tidur lalu mengambil handuk dikursi "gue harus mandi supaya lupa sama kejadian menjijikan dimimpi gue".
Raisa pun masuk kamar mandi pribadinya. Dikamar Raisa itu ada kamar mandi khusus untuk dia.
Raisa menyalakan shower air dan mendangak kearah langit. Pikiran Raisa berbicara "gue harus lupain itu. Gue harus buat Rio yang nyembah gue jangan gue yang kalah. Gue harus kuat, gue pasti bisa".
