Suara musik klasik yang lembut mengiringi langkah kaki seorang wanita cantik bergaun merah menyala yang sedang berjalan masuk ke dalam ballroom hotel bintang lima yang mewah. Lekuk tubuhnya yang indah dan parasnya yang cantik mampu memukau siapapun yang sejak tadi menatapnya dengan mata terpana. Wanita itu dengan langkah anggun berjalan menuju ke arah seorang pria muda yang sedang menyesap segelas wine bersama dengan teman-temannya.
"Selamat malam tuan-tuan, bolehkah saya bergabung?"
Yoona tersenyum lembut pada seorang pria yang sejak tadi terus menatapnya dengan tatapan kelaparan yang siap untuk menerkam mangsanya. Pria itu dengan senang hati menyambut Yoona dan merangkul Yoona dengan mesra ke dalam pelukannya.
"Tentu sayang, bukankah kau adalah model dari agensi Park Jaejong?"
"Oh rupanya anda telah mengenal saya. Ya, saya adalah model di agensi milik Park Jaejong."
"Jadi siapa namamu?" Tanya pria muda itu sambil mengerling nakal. Yoona tersenyum lembut sambil menyingkirkan tangan nakal pria itu yang mulai berani menggerayangi pantat seksinya.
"Anda bisa memanggil saya Yoona tuan."
"Wah, kau memiliki nama yang sama cantiknya dengan dirimu. Kangta ssi, wanita ini sangat cocok untuk menjadi model produk mobil yang bulan ini kau luncurkan. Aku yakin, mobil-mobilmu itu pasti akan laku keras di pasaran." Timpal pria gendut yang berada di sebelah Kangta. Yoona tersenyum santai sambil menanggapi ucapan lain dari pria-pria yang mengelilinginya. Namun Kangta terlihat yang paling berambisi untuk mendekatinya.
Saat acara berdansa dimulai, Kangta langsung menarik tangan Yoona untuk berdansa bersamanya di tengah-tengah ballroom sambil memperkenalkan Yoona pada kolega-koleganya.
"Cantik, mari kita berdansa di tengah-tengah ruangan."
"Oh tentu, dengan senang hati."
Yoona menerima uluran tangan dari Kangta dengan penuh sukacita dan mengikuti langkah Kangta yang perlahan-lahan membawanya ke tengah-tengah ruangan. Puluhan mata yang memandang mereka tampak berdecak kagum dengan keserasian Kangta dan Yoona. Apalagi akhir-akhir ini nama Kangta sedang melambung tinggi di berbagai majalah bisnis karena kesuksesannya dalam memulihkan bisnis mendiang ayahnya yang dua tahun lalu sempat bangkrut. Meskipun kabar burung yang tidak menyenangkan juga sering berhembus di masyarakat, tapi orang-orang di luar sana masih banyak yang mengagumi sosok Kangta dan ingin mengetahui kehidupan pribadi pria itu. Dan malam ini para paparazzi seperti berpesta pora karena mereka baru saja menemukan bahan berita baru untuk majalah mereka esok pagi.
"Apa kau sudah memiliki kekasih atau mungkin seorang suami?" Tanya Kangta lembut tepat di sebelah telinga Yoona. Yoona terlihat sedikit geli dengan hembusan nafas Kangta yang mengenai sisi telinganya yang sangat sensitif. Sikap wanita itu yang semakin bergelayut manja di pundaknya membuat Kangta semakin senang dan semakin merapatkan pelukannya pada pinggang Yoona.
"Hmm, menurutmu? Apa aku terlihat setua itu untuk memiliki seorang suami?"
Melihat reaksi Yoona yang sedang berpura-pura marah di depannya membuat Kangta terkekeh geli dan semakin merapatkan tangannya pada tubuh Yoona. Bahkan tangannya yang bebas dengan berani mulai meraba-raba punggung telanjang Yoona yang terbuka.
"Jika kau tidak keberatan, aku bersedia mengisi kekosongan itu." Bisik Kangta mesra. Yoona terkikik geli di pundak Kangta dan mulai mengalungkan lengannya manja pada leher Kangta.
"Tapi sayangnya aku bukan wanita yang berkomitmen, aku hanya membutuhkan pria untuk bersenang-senang."
"Tidak masalah, aku siap menjadi persinggahan sementaramu." Balas Kangta dengan kerlingan nakal.
YOU ARE READING
Bullets Of Justice
FanfictionHidup penuh sandiwara dan pengorbanan itu memang sulit, namun itulah yang harus dijalani Yoona dan suaminya Lee Donghae yang merupakan seorang intel di Korea Selatan. Hubungan pernikahan yang tidak pernah dipublikasikan, membuat mereka tidak pernah...