See You Jagiya

503 23 6
                                    

Donghae menyetir mobilnya dengan penuh emosi dan juga tergesa-gesa. Dipikirannya saat ini hanya ada Yoona, Yoona, dan Yoona. Sejak tadi kepalanya terus dihantui pikiran buruk mengenai kondisi Yoona yang tidak ada kepastian. Bahkan ponsel wanita itu tidak dapat dihubungi sama sekali. Ditambah lagi informasi mengenai gudang kosong yang terbakar di Gwangwon semakin menambah kepanikannya terhadap kondisi Yoona yang tidak pasti. Jika sampai terjadi hal-hal buruk pada Yoona, ia bersumpah akan menghabisi Jaeshin dan seluruh orang-orang yang terlibat dalam penyanderaan Yoona.

"Kapten awas!!"

Donghae menginjak pedal remnya kuat-kuat ketika seorang wanita paruh baya tiba-tiba melintas di depan mobilnya. Dengan gusar Donghae mengumpat keras sambil memukul setir mobilnya kuat karena ia begitu gemas dengan keadaanya yang tidak bisa melakukan apapun dengan cepat agar dapat menemukan Yoona secepatnya.

"Sial! Ini akan memakan waktu lama."

"Kau tidak akan bisa menyelamatkan isteri cantikmu itu kapten Lee karena gudang itu saat ini sudah terbakar habis. Pada akhirnya isterimu akan mati terbakar bersama gudang tua itu." Kekeh Jaeshin mengejek. Donghae langsung membalikan tubuhnya ke belakang dan mencengkeram kerah Jaeshin kuat-kuat. Pria itu benar-benar tak takut mati, bahkan meskipun wajahnya sudah dipenuhi luka lebam, ia masih nekat memancing emosi Donghae yang sedang meluap-luap.

"Keparat kau, ini semua karena ulahmu dan bosmu. Kupastikan kalian akan mati jika sesuatu yang buruk terjadi pada Yoona."

"Kapten tenanglah, Jaeshin hanya memancing kemarahan kapten agar kapten semakin lama tiba di gudang itu. Lebih baik kapten segera melanjutkan perjalanan dan jangan pedulikan pengkhianat ini." Bujuk Lay sambil melepaskan cengkeraman Donghae dari leher Jaeshin. Donghae pun segera tersadar dan kembali fokus untuk melajukan mobilnya. Tapi tiba-tiba ia berbalik dan meminta Lay untuk menghubungi Sehun dan rekan timnya yang lain.

"Suruh Sehun untuk segera ke lokasi."

"Sehun sejak tadi telah berada di gudang itu kapten. Ia pergi bersama Myungso dan juga Minzi."

Mendengar jawaban dari Lay Donghae sedikit lebih tenang karena setidaknya ketiga anak buahnya telah pergi ke gudang itu untuk mengecek keadaan Yoona. Dan ia sangat berharap semoga apa yang dikatakan oleh Jaeshin adalah kebohongan semata karena ia tidak mau mendengar berita buruk mengenai Yoona.

-00-

Donghae melihat asap membumbung tinggi dari sebuah gudang tua yang berada di ujung jalan Gwangwon. Disekitar gedung itu banyak sekali polisi dan petugas pemadam kebakaran yang sedang berusaha untuk memadamkan kobaran api yang masih menjilat-jilat di atas gedung tua itu agar tidak merembet ke bangunan lain yang berada disekitarnya. Dengan perasaan yang sudah tidak menentu, Donghae segera membelah lautan manusia yang sedang berkerumun di depan gudang itu sambil menyaksikan peristiwa kebakaran yang terjadi di depan mereka.

"Minggir, beri aku jalan.... minggir, beri aku jalan."

Donghae berteriak keras pada setiap pejalan kaki yang menghalangi jalannya. Seorang polisi bertubuh gempal tiba-tiba menghentikannya dan menghalanginya untuk mendekat ke lokasi kebakaran. Namun Donghae langsung mengamuk dan mendorong tubuh polisi gempal itu hingga sang polisi jatuh terjengkang ke atas tanah.

"Jangan halangi aku, aku intel negara! Di dalam gudang itu ada seorang wanita yang sedang terjebak di dalam sana. Aku harus menyelamatkan wanita itu."

"Kau tidak bisa masuk, gudang itu sudah terbakar dan sebentar lagi akan roboh. Tim evakuasi akan segera mengevakuasi warga sipil itu setelah kobaran api berhasil dipadamkan." Ucap seorang polisi yang tiba-tiba muncul di hadapannya.

Bullets Of JusticeWhere stories live. Discover now