Prang!
Seorang wanita yang sedang tertidur lelap di dalam kamarnya langsung membuka matanya lebar-lebar setelah mendengar bunyi kaca pecah yang berasal dari jendela kamarnya. Hembusan angin yang begitu kencang perlahan-lahan menyusup ke dalam kamarnya yang terbuka dan mengalirkan hawa dingin yang begitu mencekam di sekitarnya. Wanita itu dengan langkah gemetar segera menghidupkan lampu kamarnya untuk mengecek kaca jendelanya yang baru saja dipecahkan oleh seseorang.
KYAAA!!
Wanita itu menjerit histeris ketika ia melihat noda merah yang mengotori lantai kamarnya berserta dengan sebuah kertas merah lusuh yang di dalamnya tertulis sebuah kalimat dengan tinta hitam yang telah meluruh karena terkena cairan merah yang terlihat seperti darah.
"Tttolong aku, seseorang telah melemparkan sesuatu yang sangat mengerikan ke dalam kamarku, orang itu terus menerorku sejak seminggu yang lalu."
"............."
"Aku bersungguh-sungguh, mereka menginginkanku mati. Hikss, tolong aku, kumohon."
".............."
"Eonni terimakasih, aku tahu kau akan selalu menjadi malaikatku."
Wanita itu meletakan ponselnya ke atas nakas ranjang dengan tangan yang masih bergetar karena ketakutan. Dipungutnya kertas itu dan dibukanya perlahan kertas merah yang telah dilemparkan ke dalam kamarnya.
"Kau akan mati!" Baca wanita itu dengan suara bergetar sambil meringkuk ketakutan di sudut kamarnya yang senyap.
-00-
"Kau mau kemana?"
Donghae menatap Yoona penuh ingin tahu sambil tengkurap di atas ranjangnya. Sedangkan Yoona terlihat sudah sangat rapi dengan celana kain panjang dan kemeja warna biru tanpa lengan yang terlihat pas di tubuhnya. Wanita yang sedang membubuhkan make upnya itu sedikit menoleh kearah suaminya sambil berkata jika ia akan pergi untuk bertemu dengan kawan lamanya.
"Seminggu yang lalu aku menemukan sahabat lamaku di facebook, lalu hari ini aku akan mengunjungi apartemennya untuk sekedar melepas rindu dan mengobrol ringan karena kami sudah lama tidak bertemu, kira-kira terakhir kali kami bertemu adalah enam tahun yang lalu saat aku sedang menjalani pelatihan menjadi intel."
Donghae menatap wajah isterinya lekat-lekat dan langsung bangkit dari posisi tidurnya untuk menghampiri sang isteri yang sedang mematut dirinya di depan cermin.
"Siapkan baju untukku, aku akan mengantarmu." Ucap Donghae cepat sambil melesat ke dalam kamar mandi. Tak lupa pria itu mengambil semua kunci mobil yang tergletak di atas meja rias isterinya sambil tertawa penuh kemenangan.
"Ck, dasar menyebalkan!" Gerutu Yoona kesal sambil berjalan menuju lemari pakaian suaminya untuk menyiapkan sebuah kaos santai dan juga celana pendek untuk mengantarnya menuju apartemen Jung Hyerin.
"Oppa cepatlah, atau aku akan pergi menggunakan taksi." Teriak Yoona nyaring dari luar kamar mandi sambil berkacak pinggang kesal. Padahal hari ini ia sengaja bangun lebih pagi agar ia tidak membangunkan suaminya yang sedang terlelap. Tapi sialnya suaminya itu justru langsung terbangun ketika mendengar suara langkah kakinya yang berjalan kesana kemari untuk mengambil pakaian dan beberapa perlengkapan make up.
Sembari menunggu suaminya membersihkan diri, Yoona mencoba untuk membuka akun facebooknya untuk mengirimi Jung Hyerin pesan jika hari ini ia akan datang ke apartement wanita itu. Setelah menemukan akun pribadi milik Jung Hyerin, Yoona segera mengetikan beberapa kalimat untuk menanyakan dimana letak apartement Jung Hyerin karena pagi ini ia akan datang berkunjung bersama suaminya.

YOU ARE READING
Bullets Of Justice
FanfictionHidup penuh sandiwara dan pengorbanan itu memang sulit, namun itulah yang harus dijalani Yoona dan suaminya Lee Donghae yang merupakan seorang intel di Korea Selatan. Hubungan pernikahan yang tidak pernah dipublikasikan, membuat mereka tidak pernah...