Murderrer Behind The Wall

516 21 4
                                    

Asap rokok membumbung tinggi ke udara menciptakan cawan kecil yang berputar-putar di atas ruangan kosong yang gelap. Seorang pria dengan stelan jas mahal sedang duduk dengan angkuh sambil menghisap cerutunya penuh nikmat. Akhir-akhir ini para penegak keadilan sering mengusik kegiatan bisnisnya yang selama ini selalu aman dari endusan para penegak hukum yang naif itu. Namun entah kenapa akhir-akhir ini mereka sering mengusik bisnisnya dengan melakukan sidak secara mendadak sebelum kapal-kapal yang berisi barang logistik miliknya diberangkatkan menuju ke beberapa negara di Asia dan Eropa.

"Paman."

Pria itu mendongak dan menemukan keponakannya sedang berjalan masuk ke dalam ruangannya yang remang-remang. Sang keponakan mendudukan dirinya di depan sang paman sambil menuangkan scotch ke dalam gelas bening miliknya yang tinggi.

"Ada perlu apa kau datang selarut ini , apa kau memiliki masalah?" Tanya pria itu tenang. Seakan sudah bisa membaca gelagat sang keponakan yang pasti akan datang menemuinya disaat ia memiliki masalah.

"Ah, paman memang selalu tahu apa yang sedang terjadi padaku. Sebenarnya ini masalah perizinan bisnis kita, kemarin aku bertemu Nam Yulwon untuk membicarakan masalah perizinan bisnis kita yang seharusnya sudah diperbaruinya dua bulan yang lalu, namun hingga saat ini menteri serakah itu belum melakukan tugasnya sama sekali dengan baik, padahal setiap bulan kita selalu mengirimkan uang yang jumlahnya lebih dari cukup untuk menyuapnya, tapi menteri tak tahu diri itu justru memanfaatkan kelemahan kita untuk mendapatkan bayaran yang sebesar-besarnya dari pihak kita. Paman, menurutku paman harus bertindak cepat karena Nam Yulwon mengancam akan membeberkan bisnis ilegal kita pada seluruh rakyat Korea, jika hal itu terjadi maka tamatlah riwayat kita paman." Ucap sang keponakan khawatir. Pria paruh baya itu tersenyum miring sambil menghembuskan asap pekat ke udara. Tentu selama menjalani bisnis dengan orang-orang yang tak bisa dipercaya seperti Nam Yulwon ia telah menyiapkan banyak senjata untuk menghabisi orang itu jika batas kesabarannya telah habis. Lagipula hingga saat ini Nam Yulwon belum mengetahui perihal rahasia besarnya yang sudah lama ia ketahui, sehingga ia dapat menyerang Nam Yulwon kapan saja ketika pria serakah itu mulai macam-macam dengannya. Saat ini yang harus ia lakukan adalah meyakinkan keponakan tercintanya jika semua bisnis yang dimilikinya akan tetap berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Justru saat ini yang harus mereka waspadai adalah presiden Park Boyoung dan antek-anteknya yang sangat ahli itu, karena mereka mulai mengendus adanya sebuah kecurangan di pasar bisnis. Dan sayangnya ia belum memiliki senjata yang pas untuk melawan park Boyoung sehingga ia harus benar-benar berhati-hati pada sang presiden yang mungkin dapat menghancurkan bisnisnya kapan saja.

"Jaejong-ah, saat ini yang harus kau bereskan adalah antek-antek dari Park Boyoung yang sedang mencoba untuk menyelidiki kecurangan bisnis kita. Masalah Nam Yulwon tidak perlu kau pikirkan karena paman sudah memiliki senjata yang akan membuatnya hancur hingga sehancur-hancurnya jika ia berani berbuat macam-macam pada kita. Besok berikan amplop ini pada Nam Yulwon dan katakan padanya jika aku telah mengetahui rahasia kelamnya sehingga ia jangan pernah coba-coba untuk mengotori perjanjian yang telah disepakati di awal kerjasama."

Pria itu melemparkan sebuah amplop coklat yang tertutup rapat di atas meja sambil menyeringai licik. Ia yakin setelah ini Nam Yulwon akan kembali membungkuk di hadapannya setelah melihat isi dari amplop tersebut.

"Paman, mengenai Park Boyoung, sepertinya ia sudah memerintahkan beberapa intel untuk menyelidiki pergerakan bisnis kita, apakah paman memiliki seorang mata-mata yang bisa kita susupkan ke dalam markas intelijen, menurutku hal itu perlu kita lakukan untuk mengawasi setiap pergerakan Park Boyoung."

"Hahaha, ternyata kau cukup paranoid juga keponakanku. Tapi asal kau tahu, paman sudah menyusupkan seseorang di dalam markas itu untuk memberikan setiap informasi yang paman butuhkan. Sejauh ini tidak ada masalah apapun yang perlu dikhawatirkan, tapi kita memang harus mewaspadai putra dari Lee Taehyung yang sedang berusaha untuk membongkar bisnis ilegal kita. Tapi kau tenang saja, selama Lee Donghae, putra dari Lee Taehyung belum melangkah terlalu jauh ke dalam urusan pribadi kita, kita tidak perlu mengeluarkan tindakan apapun padanya. Namun jika ia sudah terlalu jauh masuk ke dalam urusan pribadi kita, maka ia harus dibunuh dengan sangat keji untuk menghilangkan jejak kotor kita, apa kau mengerti?"

Bullets Of JusticeWhere stories live. Discover now