Forgotten Day

642 30 6
                                    

Yoona bertopang dagu di dalam ruang kerjanya sambil memikirkan permasalahn pelik yang akhir-akhir ini terjadi padanya. Semalam ia baru saja bertengkar dengan Donghae karena sikap pria itu yang terus-menerus terlihat misterius dan seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Tapi saat ia menanyakannya secara langsung, Donghae pasti akan mengalihkan pertanyaannya dengan hal-hal lain yang sebenarnya sama sekali tidak penting. Lalu puncaknya adalah semalam, Ia dengan terang-terangan menyela ucapan Donghae ketika pria itu lagi-lagi mengalihkan pertanyaanya dengan pertanyaan lain. Lalu tanpa diduga, Donghae justru marah dan mereka berakhir dengan saling adu mulut dan pisah ranjang.

"Huh..."

Yoona menghembuskan nafasnya lelah sambil meletakan kepalanya di atas meja. Bahkan hari ini mereka tidak berangkat ke markas bersama. Pagi-pagi sekali Donghae sudah menghilang dari rumah mereka tanpa mengatakan sepatah katapun padanya. Dan untung saja hari ini ia sama sekali tidak bertemu dengan pria itu di markas, karena jika ia bertemu dengan suaminya yang menyebalkan itu, mungkin ia akan menggunakan kesempatan itu untuk melanjutkan adu mulut mereka yang belum terselesaikan.

"Senior Im, Kapten Lee memanggilmu di ruang kerjanya."

Yoona menoleh malas pada Yeri yang sedang berdiri dengan manis di ambang pintu. Baru saja ia memikirkan suaminya yang menyebalkan itu, dan sekarang pria itu sudah memanggilnya untuk masuk ke dalam ruang pribadinya yang beraura seperti ruang sidang nara pidana. Ahh, ia merasa malas.

"Ada apa, mengapa kapten Lee tiba-tiba memanggilku? Bukankah hari ini kita tidak memiliki kasus apapun?" Tanya Yoona malas. Yeri mengernyitkan dahinya heran dan ia memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan seniornya. Ia merasa jika hari ini sikap Yoona terlalu aneh, dan mungkin ia bisa mendapatkan sedikit bahan gosip untuk dibagikan kepada teman-temannya.

"Tidak biasanya senior terlihat malas saat bertemu kapten Lee, apa kalian baru saja bertengkar?" Selidik Yeri dengan wajah menggoda. Yoona memutar bola matanya malas sambil menatap Yeri tajam. Juniornya itu memang selalu menggunakan keadaan disekitarnya sebagai bahan gosip yang tidak penting di markas. Dan berita utama yang selalu gadis itu bawa adalah hubungannya degan Donghae yang menurut mereka misterius, padahal sudah berkali-kali ia menjelaskan jika mereka tidak memiliki hubungan apa-apa saat di markas, selain hubungan kapten dan junior, tapi mereka tetap saja tidak percaya dan terus menerus mencari kesempatan untuk mencari bukti kebersamaannya dengan Donghae.

"Aku hanya lelah, mungkin kapten Lee hanya ingin mengatakan jika hari ini aku memiliki jadwal pemotretan." Jawab Yoona acuh. Yeri mengernyitkan dahinya tidak setuju sambil menunjuk ponsel milik Yoona dengan dagunya.

"Bukankah kapten Lee bisa menghubungi senior langsung jika itu terkait pekerjaan senior yang lain? Hmm... aku mulai merasa aneh dengan hubungan kalian. Benarkah senior Im dan kapten Lee tidak memiliki perasaan apapun setelah apa yang senior lakukan selama ini bersama kapten Lee, rasanya itu seperti tidak mungkin."

"Ck, kau terlalu banyak menonton drama Kim Yeri, sudah kukatakan jika hubungan kami hanya sebatas senior dan junior, ia adalah kaptenku di markas." Jawab Yoona gusar dan sedikit ketus.

"Senior.. kau tak perlu menutup-nutupi hubunganmu pada kami, katakan saja sejujurnya pada kami, kami tidak akan mengatakannya pada dewan jenderal jika senior memang memiliki hubungan khusus dengan kapten Lee."

Yeri terlihat semakin menjadi-jadi sambil merangkul Yoona sok akrab. Meskipun selama ini mereka memang akrab, tapi Yoona merasa kesal juga dengan sikap Yeri yang terlalu mencampuri urusannya. Dengan sedikit memaksa Yoona melepaskan rangkulan itu dari lengannya dan segera pergi menuju ruangan Donghae yang berada di depan ruangannya. Sedangkan Yeri yang merasa ditinggalkan oleh Yoona langsung menggerutu sebal karena ia gagal mendapatkan bahan gosip baru.

Bullets Of JusticeWhere stories live. Discover now