Fourth

34.8K 1.3K 10
                                    

Sonya dan Louis terlihat canggung memasuki ruangan parent’s sharing, disana sudah ada beberapa istri yang sedang mengandung ditemani suaminya duduk dilantai beralaskan karpet berbentuk lingkaran.

Louis melirik Sonya yang berdiri dengan penuh keraguan, tanpa berkata sepatah katapun, Louis meraih tangan Sonya dan mengajaknya bergabung dengan pasangan lain, duduk di salah satu karpet berbentuk lingkaran itu.

Parent’s sharing dimulai, seorang dokter masuk ke dalam ruangan. Dokter itu mengatakan agar para suami lebih memperhatikan istrinya yang sedang hamil karena istri yang sedang hamil akan lebih terpancing emosinya lalu dokter itu meminta para suami agar mengikuti apa yang diperintahkannya, sebuah cara terapi mudah yang dapat diberikan untuk membuat istri yang sedang hamil lebih rileks.

Dokter itu memerintahkan para suami duduk di hadapan istrinya. Sonya melihat para suami mulai berpindah posisi, ia menghela nafas panjang, ada perasaan iri melihat para suami melakukan apa yang diperintahkan sang dokter, ia iri melihat para suami begitu memperhatikan istrinya, sangat berbeda dengan dirinya yang hanyalah seorang perempuan yang tidak sengaja mengandung anak dari  laki-laki yang baru dikenalnya.

Sonya kaget ketika merasakan kakinya disentuh, ia melihat Louis sudah duduk di hadapannya. Louis memperhatikan dokter yang sedang memberikan contoh terapi dengan seksama, dia menarik kaki Sonya dan mulai mempraktikkan seperti apa yang dokter itu lakukan.

Louis memijat jemari kaki Sonya secara perlahan, Sonya menatap jemari tangan Louis yang memijat kakinya itu. Louis yang merasa diamati, mendongakkan kepala dan tersenyum manis, Sonya merasa jantungnya dipaksa untuk berhenti berdetak, ini pertama kalinya ia melihat senyuman manis dari Louis yang langsung tertuju padanya.

Tubuh Sonya menegang ketika merasakan tangan kekar Louis menyentuh betisnya. Sonya reflek menarik kakinya menjauh, hawa panas mengalir di tubuh Sonya menimbulkan getaran-getaran aneh.

Louis yang menyadari pergerakan Sonya terdiam, dia mengakhiri pijatannya dan berpindah duduk di samping Sonya, kecanggungan terasa diantara mereka. Louis merutuki diri sediri di dalam hati, seharusnya ia tidak perlu melakukan apa yang dokter itu perintahkan.

Setelah selesai mengikuti kelas parent’s sharing, Louis mengajak Sonya untuk menonton acara teater, sebuah pertunjukan musical drama, dia mendapat undangan langsung dari salah satu pemain teater itu yang notabene adalah sahabatnya, Jeremy Hill. Louis asik menikmati pertunjukkan teater tanpa menyadari Sonya yang tertidur di kursi sebelahnya.

“Sonya, itu temanku yang bernama Jeremy.”

Louis mengalihkan pandangan ke sisi kirinya dan mendapati Sonya tertidur dengan kepala menghadapnya, Louis tersenyum melihat Sonya yang tertidur. Louis melepas jaket yang dikenakannya dan menyelimuti tubuh Sonya dengan jaket itu.

Diluar keinginannya, Louis mengamati wajah Sonya yang tertidur pulas, wajah tenangnya yang tertidur dan aroma bunga sakura yang keluar dari tubuh Sonya tidak dapat mencegah tangannya untuk menyentuh wajah Sonya.

Louis membelai pipi Sonya dan menyibakkan anak rambut yang sedikit menutupi wajahnya. Sentuhan tangan Louis beralih ke bibir Sonya, sebuah senyuman tipis terukir di bibir Louis. Secara perlahan dia mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir itu sekilas lalu membetulkan letak kepala Sony agar berbaring di bahunya dan kembali mengarahkan pandangannya ke depan.

Sonya masih tertidur ketika acara teater selesai, secara perlahan Louis menyentuhkan jemarinya ke pipi Sonya sambil memanggil namanya, mencoba membangunkan Sonya dari tidur lelapnya. Dirasakan tubuh Sonya sedikit bergerak dan membuka matanya, tatapan mata Louis bertemu dengan mata indah Sonya. Entah mengapa tatapan itu mampu membuat jantung Louis berdegup kencang.

The AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang