//23

1.2K 98 13
                                    

Terimakasih Tuhan -Mumtaz

Hal terindah dalam hidupku saat ini adalah melihat senyum- mu yang menghiasi wajah cantikmu itu -Rafly

●●●

Sedari tadi kedua mata (Namakamu) menunjukkan mata nya yang sayu. Saat ini (Namakamu) dan Rafly sedang berada di IGD untuk membersihkan luka di tangan (Namakamu)

"(Np)?" Rafly memegang bahu (Namakamu). Tapi tak terdengar jawaban apapun dari (Namakamu)

"Gue tau lo sayang sama Azka, gue selalu berjuang disini juga (Np). Gue juga ngerasain sakit kalo lo terus- terus an nangis"

Saat Rafly menoleh ke (Namakamu) air mata (Namakamu) mengalir dengan deras tanpa ada suara yang keluar dari mulut (Namakamu). Hingga Rafly mengelus punggung (Namakamu) dengan maksud memberi kekuatan.

"Lo kuat gue yakin"

"Azka bantuinn" Pekik (Namakamu) saat ia tercebur di dalam kolam renang milik rumah Mumtaz

"Ga gamau gue cupu sih lo!" Mumtaz menjulurkan lidah- nya kearah (Namakamu)

"Anjing ye elu"

"Lo kuat gue yakin dah!" Mumtaz berjalan gontai meninggalkan (Namakamu)

"Kurang ajar! Azka setan!" Teriak (Namakamu)

(Namakamu) hanya mencibirkan omongan Rafly. Sedari tadi ia memang kebanyakan melamun

"Yodah serah lu (Np)" Rafly berjalan gontai meninggalkan (Namakamu) sendirian dan menuju ke parkiran mobil- nya

"Rafly? Mau kemana?" (Namakamu) mengejar Rafly. Bodoamat dengan perbannya yang belom selesai. Ia terus mengejar Rafly, hingga Rafly tak sadar bahwa ada mobil yang sedang melaju kencang saat Ia hendak menyebrang

Bruk

"Rafly!" Teriak (Namakamu) dan lari menuju Rafly

"(Np) g..guee.. enghh.. ss... say..ang sssaa.. ma lo. I..ni su.. rat bbb..uat lo. Mmm...akasih" Ucap- nya terbata- bata, setelah itu ia mengeluarkan banyak darah segar dan napas- nya berhenti saat itu juga

"ENGGA! lo gaboleh mati fly. Enggaa hikss hikss tolongg!" Teriak (Namakamu) "Gue benci hidup gue bencii!" Ia terus menangis sedari tadi hingga ia mendengar suara teriakan Dika dan teman- temannya itu. Dan satu hal dia mendengar teriakan Mumtaz, ahh mungkin halu

●●●

Rafly PoV

"Gimana sih cara buat lo tersenyum (Namakamu) sieraaa!" Teriak- ku saat keluar dari rumah sakit. Sungguh aku sangat benci dengan (Namakamu) mulai hari itu juga. Kenapa sih perasaan cewe susah ditebak. Selalu saja minta diperhatikan terus.

Kami saja sebagai kaum lelaki hanya minta mereka membalas perasaan ke kami saka sudah cukup menyenangkan. Ahh tidak- tidak dia itu baru saja kehilangan pacar nya. Iya pacar kesayangan- nya. Umpatan- umpatan terus keluar dari mulutku sendiri. Kurasa jalanan begitu sepi saat ini

"Aishhh susah buat ngilangin perasaan gue ke elo (Namakamu) siera!" Teriakku lagi dengan lantang dengan mengacak acak rambutku sendiri. Hingga akhirnya sebuah kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi hingga aku tak bisa mengelak lagi.

Muser 🆔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang