Sebelumnya aing mau minta maap ya :') udah lama ga ngapdet. Gatau rasanya sedih mulu kalo mah ngapdet
14
Setelah lama (Namakamu) libur kenaikan kelas, akhirnya ia pun memasuki masa-masa terindahnya saat remaja. Iya sekarang ia sudah resmi menjadi murid kelas 1 SMA Tunas Bangsa
"Eh tai jam berapa ini" (Namakamu) langsung lari ke kamar mandi tidak memedulikan teriakan Dika dari luar
"Hehh!! Bangun woii!!Gua dobrak ini lama-lama"
Setelah beberapa menit akhirnya (Namakamu) keluar juga dari kamarnya
"Mah Abang mana?" Tanya (Namakamu) sambil mengenakan sepatunya
"Dia udah berangkat dari tadi, kamu sih bangun telat"
"Lah trus aku naik apa mah?"
"Mobil papa bawa aja hati-hati jangan ngebut, kuncinya ada diatas meja makan tuh" Ucap Mama (Namakamu) yang sedang masak
"Iya, assalamualaikum mahh" (Namakamu) lari terbirit-birit ke garasi
"Punya anak kok kaya gitu"
(Namakamu) akhirnya mengendarai mobil Papanya itu saat ditengah jalan
BRUK"Anjir oneng siapa sih yang nabrak" (Namakamu) akhirnya keluar mobil dan mengecek mobil belakangnya lecet dan juga penyok
"Heh tai keluar lo, bisa nyetir apa nggak maksud lo apa nabrak mobil gua?!keluar gak lo bangsat"
"Eh maap ga sengaja" Ucap seorang cewek yang keluar dari mobil tersebut, (Namakamu) tidak mengenali siapa orang tersebut tapi ia satu sekolahan dengan (Namakamu)
"PAKE MATA KALO NYETIR!!"
(Namakamu) meninggalkan orang tersebut dan melanjutkan untuk berangkat sekolah saat menyetir ia tak henti-hentinya mengeluarkan segala umpatan yang diucapkannya.Akhirnya ia pun sampe sekolah dan memasuki kelasnya kebetulan ia sekelas dengan Aca, Jua, Diva, dan Diat dan sialnya lagi ia satu kelas dengan orang yang tadi ia tabrak
"Oi muka lu nape dah kusut amat" Ucap seseorang yang habis menepuk pundak (Namakamu) ternyata itu Diat
"Sebel anjir gua, masak mobil gua ditabrak hihh" (Namakamu) menghentak-hentakan kakinya ke lantai
"Siapa yang nabrak?cowok apa cewek?"
"Itu loh dia" Tunjuk (Namakamu) dengan tangannya kearah kursi bagian pojok depan
"Lah itu kan mantannya Azka"
"BANGSAT?!BENERAN?! ANJIR" (Namakamu) kagetnya bukan main karna dari dulu ia tidak pernah ikut campur tentang masa lalunya Azka
"Sans"
Diat meninggalkan (Namakamu) yang tak habis-habisnya memikirkan tentang Azka, akhirnya bel masuk sekolah pun berbunyi dan dimulailah pelajarannya
"Ya pagi murid-murid"
"Pagi bu"
"Disini saya akan mengajar matematika bab 1, silahkan dibuka bab 1"