1

45K 7.2K 1K
                                    

"Aku ingin mobilan yang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Aku ingin mobilan yang itu." Sehunie menunjuk mobil-mobilan Lightning McQueen yang merupakan karakter dalam film animasi Cars, tersisa satu dan terletak pada rak paling tinggi.

"Tidak, kau sudah punya 3 yang persis begitu." Ingatku, dan tiga-tiganya aku juga yang belikan.

"Pokoknya aku mau yang itu!"

Aku menggelengkan kepalaku, "tidak, Sehunie. Cari yang lain saja dan kau tidak punya, ok?" Tawarku. Mobil-mobilannya sudah banyak, masih untung aku tetap mau membelikannya.

"Tidak mau," tolaknya, mulai kesal. Dia bahkan melepaskan gandengan tangannya dari lengkanku. "Aku mau yang itu..." Dia masih saja menunjuk mobil-mobilan cars yang dia mau, matanya yang tadi berbinar berubah menjadi lebih berambisi.

Sebetulnya, dia bisa mengambil mobil itu sendiri, tinggi badannya di atas rak mainan itu bertempat dan uang di dompetnya sudah lebih cukup untuk membayar. Namun yang dia lakukan hanya berdiri satu meter dari rak, menatapnya penuh harap dan menunggu aku yang mengambilkan.

Tapi aku tidak mau.

Sekali lagi, aku memberikan tolakan dengan sabar, mengajaknya yang tidak mau beranjak dari situ agar segera ke kasir untuk membayar mainan-mainan yang telah dimasukkan ke dalam keranjang.

Hingga akhirnya seorang ayah dari anak laki-laki berusia 5 tahun mengambil mobil yang juga ditunjuk si kecil dalam gendongannya, membuat Sehunie tidak terima dan mengambil ancang-ancang untuk merebutnya kembali.

Buru-buru aku menghentikan niatnya yang sudah terbaca itu, "jangan, Sehunie. Kau sudah punya 3 di rumah. Untuk dia saja." Aku mengingatkannya lagi. "Yang lain saja ya? Bagaimana yang ini?" aku mengambil acak hotwhewls yang tak sengaja kulihat dan berada di rak belakangku.

Bukannya dia ambil dari tanganku, Sehunie malah membuatnya terjatuh ke lantai.

Dia menatapku dengan mata kesalnya yang mulai berkaca-kaca, lalu dia buang muka. "You are so mean," Gumamnya kecewa. "You are the meaniest person I've ever met!"

"Oh Sehun, cukup!" aku membentak, memintanya berhenti sebelum melanjutkan drama kanak-kanaknya. Laki-laki yang di dalam pikirannya berumur 5 tahun ini sangat tidak suka jika aku memanggilnya dengan nama Oh Sehun, merasa bukan Oh Sehun padahal bagi orang lain, dia tetap saja Oh Sehun.

Dengan langkah marah, Sehunie meninggalkanku ke luar toko mainan ini, membuatku kebingungan untuk membayar lego kecil yang tadi dimasukkan atau menyusulnya lebih dulu.

Melihatku yang kebingungan, pelayan toko itu mempersilahkanku untuk ke kasir dan aku malah menurutinya. Aku harus membeli mainan-mainan ini dulu sehingga nanti bisa menggunakannya untuk membujuk Sehunie.

"Mau dibuat sebagai kado?" tanya penjaga kasir. Aku menggelengkan kepalaku sembari tersenyum, segera menyerahkan kartu kreditku ketika si penjaga kasir memberitahu jumlah yang harus kubayar.

Bitter BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang