18

32.4K 5.6K 1.9K
                                    

Ada banyak kalimat yang keluar masuk dalam kepalaku yang membuatku tidak tahu harus fokus kemana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada banyak kalimat yang keluar masuk dalam kepalaku yang membuatku tidak tahu harus fokus kemana. Beberapa persen dalam diriku mengutuki pilihanku yang malah menolong si serigal tolol yang mengaku ingin menjadikanku santapan makan malamnya. Seharusnya, aku membiarkannya mati kehabisan darah di atas sofa, bukan menghentikan pendarahannya sehingga ketika dia merasa kembali pulih, dia tidak perlu mengintimidasiku seperti sekarang.

"Look, you are scared of me." tangannya masih merangkul bahuku. Dia berbisik masih dengan suara berdesis. Aku ingat reputasi buruk Steven Trevian yang tentu pernah menyakiti pengasuh Sehunie sebelumnya. Dan keadaan ini betul-betul membuatku merasa tak nyaman.

Sesak, aku akhirnya mengambil napas. Penciumanku menghirup wangi menyegarkan dari dadanya yang telanjang. Sehunie mempunyai wangi sabun bayi yang begitu dia banggakan. Sementara Steven memiliki wangi campuran kayu manis menyegarkan. Jujur, aku akan dengan senang hati mencium-cium Sehunie jika wanginya begini!

"I am not," balasku langsung. "What's your fragrance?"

Rangkulan Steven langsung terlepas. Aku merasa salah berbicara untuk sesaat. Untung aku cepat sadar dan kembali mengambil pisau yang tadi kuletakkan di sekitar meja.

"Jika kau berani macam-macam, aku akan menusukkan pisau ini ke perutmu," ancamku balik, merasa menang. "Kau salah jika berpikir aku domba!"

Sekali lagi, Steven memberiku raut tidak terbacanya. Dia mirip patung hidup yang berwajah rupawan. Pathetic.

"If girls are dolls. You must be Annabelle." Dia berkata sebagai ejekkan.

"Kau juga mirip Chucky." balasku tidak mau kalah. Meskipun dia sempat mengintimidasiku, kondisi fisiknya dalam keadaan lemah. Aku yakin kali ini bisa menang darinya kalaupun kami harus berkelahi, "Psikopat, jelek dan sebuah boneka."

Steven membuang muka, kelihatan sekali jika aku berhasil membuatnya semakin kesal. Pada akhinya aku menghembuskan napas beratku. Berpikir untuk mengalah sebagaimana aku mengalah pada Sehunie.

"Kau tidak dalam mood yang baik. Kenapa? Patah hati?" aku menebak. "Sehun sempat bercerita soal Ahn Minju dan bagaimana hubunganmu dengannya."

"Kau tidak perlu ikut campur."

"Aku hanya mencoba memberitahumu bahwa tidak masalah untuk menunjukkan sisi lemahmu. Kau tidak perlu terus berpura-pura kuat saat merasa lemah, percaya diri ketika kau tidak nyaman, atau baik-baik saja saat kau terluka."

Steven diam dan tidak sudi melihat ke arahku.

"Kau bisa menangis sekarang dan aku tidak akan mentertawaknmu."

Steven memberikan tawa mengejek, "aku tidak pernah menangis." ucapnya "dan aku menolak untuk menjadi lemah.

Bertukarlah menjadi Sehunie dan kusentil jidatmu, kau akan langsung menangis. Balasku dalam hati.

Bitter BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang