10

27.9K 5.6K 690
                                    


***

Steven Trevian adalah nama yang sudah diperingatkan oleh Oh Sehun sejak awal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Steven Trevian adalah nama yang sudah diperingatkan oleh Oh Sehun sejak awal. Dia adalah alters lain yang disebut-sebut paling berbahaya. Yang kudengar, dia pernah memukul Professor Lee, hampir membunuh psikolog dan melakukan kekerasan seksual terhadap perawat yang pernah merawat Sehunie sebelumnya. Lalu barusan, dia menyebutku pelacur dengan desisan penuh kebencian.

Tangannya cepat sekali menangkap tanganku yang mencoba melarikan diri dari sini.

"Aku sudah lama menunggu saat dimana bisa menyiksamu sampai kau merasa ingin mati."

"Tolong lepaskan aku!" ucapku memohon. Namun, tangannya yang lain ia letakkan di leherku. Membuatku menahan napas sembari mataku terarah pada manik gelapnya.

Dari tatapannya yang penuh kemarahan, aku menyadari bahwa dia membenciku lebih banyak dari yang pernah dideskripsikan Oh Sehun.

"Who tells you to answer me, huh?" dia mengatakan itu sembari mengeratkan tangannya di leherku, membuatku tercekik dan sekuat tenaga berusaha melepaskan tangannya agar tidak mati. Sungguh, aku telah bergerak banyak namun semakin aku bergerak, cengkramannya semakin kuat. Membuatku tidak bisa bernapas dan kesakitan bukan main.

Otakku merasa tidak waras, dia mengenakan pakaian dan memiliki muka yang sama dengan laki-laki yang dengan tatapan penuh kepolosan dan baru saja mengatakan kalau jatuh cinta kepadaku. Lalu tidak sampai berpuluh menit kemudian, lelaki ini malah ingin melihatku mati.

Sedangkan dia menunjukkan tawa singkatnya. Samar, aku betulan bak berhadapan dengan seorang psikopat yang akan mendapati kemenangan. "Kupikir kau lebih kuat dari ini, ckck. What makes you think you can hurt me?" dia bertanya sinis. Kesenangan melihat mataku yang berair sedangkan tanganku tidak terlalu kuat untuk menanggalkan cengkramannya. "jalang lemah." ejeknya disertai senyum sinis.

Otakku mendesak agar aku melakukan sesuatu sebagai pertahanan diri, memberitahu bahwa aku bisa mati jika terus diam saja. Tanganku yang bergetar kupindahkan ke rambutnya, menarik rambut hitam itu sekuat mungkin hingga dia meringis dan cengkramannya yang awalnya semakin kuat mulai merenggang, lalu kugunakan mulutku untuk menggigit bahunya sekuat yang kubisa hingga aku merasa asin di bibirku. Dia mengerang, lalu aku bisa melepaskan cengkraman tangannya.

Menjauh dan mencoba bernapas.

"Kau pikir aku tidak bisa kasar?" tanyaku kesal, agak menantang. Lalu cepat turun dari tempat tidur itu untuk melindungi diri. "Apa salahku padamu?" aku bertanya ketika jarak kami cukup jauh, dia mulai turun dari tempat tidur dan mendekatiku.

Tampak jauh lebih marah dari sebelumnya.

"Your question is so stupid." kata-katanya pelan namun sangat menusuk. "Aku tahu apa saja yang telah kau lakukan pada The Baby."

Bitter BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang