Hari sial

4.6K 145 10
                                    

"Eum.. Jangan di sekolah" bohong Salsha lagi. Pasalnya saat Ari hendak mencium Salsha, ia selalu menolak dengan alasan bermacam macam. Entah kenapa ia merasa tak nyaman jika Ari melakukan itu.

Bel pulang sekolah berbunyi saat ini Salsha dan Aldi hendak ke parkiran bersama namun jarak mereka agak berjauhan sedikit, karena Salsha takut jika Ari datang dan akan terjadi keributan lagi.

Benar saja tampak dari kejauhan terlihat Ari sedang tersenyum pada Salsha dan berjalan menghampirinya.

"Mau pulang Sal?" Tanya Ari tanpa memperdulikan keberadaan Aldi yang agak jauh dari mereka.

"Iya Ar kenapa?"

"Aku anter yuk"

"Eh nggak usah, aku bisa pulang sendiri. Aku kan juga nggak mau kalo kamu cape" elak Salsha, sebenarnya ia hanya tak mau Ari tahu kalau sebenarnya ia sekarang tinggal di apartemen bersama Aldi.

"Cie perhatian nih. Udah gapapa ayo aku antar"

Disisi lain sebenarnya telinga Aldi sudah panas mendengar itu semua, ingin rasanya ia membawa Salsha pergi jauh dari sana, namun hatinya mencegah karena ini demi kebaikan Salsha dan dirinya sendiri agar status pernikahannya tidak bocor dan menyebar dimana mana"

Nggak usah Ari lagian aku nggak pulang kerumah kok" sambung Salsha

"Emang kemana?"

"Umm itu ke apartemen tante aku"

"Yaudah deh gapapa lain kali aja aku anterin kamu"

"Hufft akhirnya" gumam Salsha pelan namun masih di dengar oleh Ari

"Kenapa sal?" Tanya Ari

"Eh gapapa kok yaudah kamu cepet pulang aku mau pesan taksi online dulu" kata Salsha sambil pura pura memainkan iphone nya.

"Iya, aku pulang. Bye sayang" Ucap Ari dan hanya dibalas dengan senyuman oleh Salsha.


"Kamu kenapa bisa pacaran sama Ari" tanya Aldi saat perjalanan pulang ke apartemen. Sedangkan Salsha hanya tertawa mendengar pertanyaan yang dilontarkan Aldi. Aldi yang melihat Salsha tertawa hanya menatapnya dengan tatapan bingung.

"Kenapa? Ada yang lucu?" Katanya lagi

"Pertanyaan kamu tuh lucu"

"Ya kan aku cuma mau tau aja"

"Iya iya. Aku pacaran sama Ari karena di dasari rasa saling sayang"

"Sampai sekarang rasa itu masih ada?" Tanya Aldi

"Memangnya kenapa?"

"Ya kamu ingat perjanjian kita dulu kan? Jika kalau sampai kita lulus sekolah belum ada rasa cinta atau nyaman sedikitpun berarti kita cerai, dan sekarang aja kamu liat. Ada nama Ari di hati kamu, terus bagaimana bisa aku buat kamu nyaman dan cinta sama aku?"

"Ya kamu usaha lah itu kan tugas kamu, bagaimana caranya biar aku bisa nyaman sama kamu, tapi yang jelas sekarang aku masih pertahanin hubungan aku sama Ari"

"Ya tapi kamu bantu aku lah, kamu kasih celah sedikit kek di hati kamu buat aku. Biar aku gampang buat nyaman kamu"

"Ya itu pasti lah Ald"

Saat ini matahari sudah menunjukkan tanda tanda akan terbenam. Ya walaupun masih lama sih, Salsha segera menuju dapur untuk membuat makan malam tapi dicegah oleh Aldi.

"Nggak usah masak Sal"

"Kenapa emang? Mau delivery"

"Enggak, kita makan di luar aja sekalian diner" ucap Aldi dan Salsha tertegun dibuatnya.

"Tumben, diner dimana?"

"Ya nanti kamu tau sendiri lah, sekarang nggak usah masak"

"Iya Aldi"

Salsha tidak jadi masak dan akhirnya ia pergi keruang tamu untuk membersihkan rumah sambil menunggu waktu dinner tiba.

Saat Salsha sedang membersihkan foto foto yang ada di dinding tanpa sengaja ia menyenggol vas bunga dan...

PRANGG...

Vas itu pecah, Salsha yang merasa bersalah khawatir jika Aldi memarahinya.

"Salsha ada apa it..." ucapnya berhenti karena melihat vas pecah berserakan di lantai.

"Aldi maaf aku nggak sengaja, jangan marah biar aku yang bersihin" ucap Salsha langsung berjongkok yang memunguti pecahan vas itu satu persatu.

"Udah sal nggak usah aku nggak marah biar aku aja yang bersihin nanti kamu terluka" ucap Aldi tapi Salsha tetap kekeh mengambil pecahan vas itu.

"Udah sal sini biar aku aja yang bersihin, kamu siap siap sana. Bentar lagi kita berangkat" ucapnya sekali lagi tapi sepertinya Salsha acuh dan tiba tiba

"Awh"

"Tuh kan tangan kamu berdarah, udah aku bilang aku aja yang bersihin tapi kamu nya nggak mau denger" ucap Aldi

"Udah sini aku obatin" ucapnya lagi lalu menggandeng tangan Salsha ke kamar.

Kini Salsha duduk di atas kasur, dan Aldi keluar kamar untuk mengambil kotak p3k.

Tak lama kemudian Aldi sudah kembali ke kamar dan mulai mengobati tangan Salsha.

"Makanya kalo di bilangin tuh jangan acuh, gini kan akibatnya"

"Iya iya maaf, eh tapi aku bingung deh Ald"

"Bingung kenapa?"

"Ya bingung aja, kenapa hari ini aku sial banget mulai dari sekolah telat dihukum bu Gita, di siram bakso si cewek aneh, dapet masalah sama Ari dan ini? Tangan aku berdarah kena pecahan vas. Terus nanti apa lagi?"

"Eh iya ya. Mungkin karna ini hari sial kamu kali, makanya kamu bermasalah terus" ucap Aldi terkekeh dan mulai membalut tangan Salsha dengan perban.

"Ish kamu kok malah ketawa sih, senang ya liat istri sendiri susah?"

"Cie udah ngakuin nih kalo kamu istri aku" goda Aldi sambil mencolek hidung Salsha

"Eh eng.. enggak kok kata siapa" ucap Salsha salah tingkah gara gara perkataannya sendiri

"Tuh barusan kata kamu sendiri"

"Udah udah sana minggir aku mau mandi katanya mau dinner"

"Cie malu nih cie Salsha malu" ucap Aldi terus menggoda Salsha

"Aldi diam deh kalo nggak diem kita batal dinner nya"

"Iya deh aku diam. Huh selalu aja mau menang sendiri.

"Biarin" ucap Salsha sambil masuk ke kamar mandi untuk memulai ritual mandinya😂

Segini dulu ya soalnya di otak author udah buntu mau ngetik apalagi.
Kalo kalian mau bantu boleh kok author terima dengan senang hati 😊😊
Jangan lupa vote dan komentar nya 💕💕

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang