Sixteen

14 3 0
                                    

Jangan lupa vote yahh readers
__________________

Zafa

Kelas sangat rusuh dan berisik, yahh gitulah kalau engga ada guru yang ngajar.

Gue jalan ke depan papan tulis unutk memberitahukan penyampaian tentang
Gladi bersih sebentar sore. Apalagi kalau bukan drama "Cinderella" itu.

"Mohon perhatiannya sebentar" kata gue agak berteriak untuk menghentikan aktivitas mereka.

Saat itu juga mereka dian dan menatap ke arah gue.

"Jadi sebentar siang sepulang sekolah, kita akan gladi bersih buat drama lusa"
Kata gue.

Setau gue sih drama nya di undur.

"Jadi di mohonkan untuk tinggal sebentar saat pulang" lanjut gue.

Setelah itu gue menuju ke bangku gue di belakang.

Tgg. Gue kok engga ngeliat Higer yah. Mungkin dia udah balik ke kelasnya.

***
Di sisi lain

Zean

Gue udah denger kalau sebentar bakal gladi bersih. Guee juga belum ngerti perasaan gue. Udahlah.

"Zean"

Gue mendengar nama gue dan menoleh ke arah panggilan itu. Dan tenyata itu Virel.

"Hmm" gumam gue. Cuek.

"Bentar lo engga usah gladi sama Zafa. Lo pergi ke butik buat beli baju buat drama ajah, udah gue pesen kok jadi lo tinggal suruh Zafa buat coba dan langsung ambil, udah di bayar ama sekolah. Kata nya Bu Suci lo udah bagus ama Zafa" jelasan Virel panjang lebar.

Berarati gue punya waktu ama Zafa dong.

Paan sih Zean. Ngaco lo.

"Oke" jawab gue.

Dan Virel beranjak dari kursi yang di tempatinya tadi.

"Hai"

Dan panggilan ke dua. Gue kayak org penting aja.

Gue balik ke dia, ternyata Selen.

"Iya" jawab gue tersenyum. Sedingin dinginnya gue. Kalau ke Selen gue engga sedingin itu kok.

"Kamu lagi engga mood ya?" Tanyanya

"Iya"

"Ohh iyaa Zean, kan kita udah mau kelas XII. Kamu mau lanjut di mn kuliah nya" lanjut Selen

"Belum tau" jwb gue

"Kamu?"

"Kalau aku sih,  terserah kamunya. Aku ikut kamu deh" jawan dia sambil tersenyum dan menampakkan lesung pipi nya. Ntah lah, dia cantik di mata gue.

"Kok ikut aku?"

"Yaahhh... karna aku engga mau pisah dari kamu"

"Ohh"

Harus nya sih gue senang dengar kata Selen. Tapi kok biasa aja yah.

"Zean, kamu engga seneng ya?" Tanya Selen yang membuyarkan lamunan gue.

"Ehh seneng kok. Cuman kan kamu harus ikutin mau orang tua kamu"

"Ohh.. itu sihh mereka palingan engga peduli"

"Mereka peduli Sel"

"Ahh terserah deh, aku males bahas nya. Yg penting aku engga mau pisah dari kamu." Jawab Selen agak kesel ke gue.

Love struggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang