04

2K 340 4
                                    

JISOO POV

Tubuhku menegang.

Aku membalikkan tubuh perlahan menghadapnya. Aku masih saja menundukkan wajah, menatap kedua kaki pria itu, terlalu malu untuk saling bertatapan. Apa dia akan menganggapku sebagai wanita nakal karena tidur di kamar pria asing?

"Kenapa kau malu-malu seperti itu?", tanya pria di hadapanku.

Aku membelalakkan mataku. Terkejut. Bukankah itu suara...

Lee Taeyong??

Aku menengadahkan wajahku. Menatapnya heran. Apa yang dia lakukan di kamar ini? Jangan-jangan...

Aku reflek menyilangkan kedua tanganku di dada. Kulihat dia tersenyum tipis seraya memutar kedua matanya, kebiasaan yang tidak berubah.

"Apa kita melakukan sesuatu tadi malam?", tanyaku takut-takut.

"Tentu saja. Apa mungkin pria dan wanita berada di satu kamar semalaman tanpa melakukan apapun?", tanyanya dengan sarkasme.

Aku mengerutkan dahiku dengan heran. Pernyataannya memang benar, aku tidak memungkiri hal itu. Tapi aku kan gadis baik-baik, aku..... kurasa aku juga masih perawan. Buktinya aku tidak merasakan sakit apapun di daerah milikku.

"Tidak mungkin. Kau berbohong, Taeyong-ssi"

"Taeyong-ssi? Kenapa begitu formal?", tanyanya dengan senyum tipis di ujung bibirnya. Aku benci melihatnya, tapi entah dia terlihat sangat tampan.

Ia berjalan perlahan menghampiriku. Meletakkan tangan kanannya di pinggangku, memajukan tubuhnya dan berbisik mesra, "Padahal kau begitu ganas tadi malam sayang", ucapnya sembari menggigit ujung bibirnya.

"Kau gila!", ucapku keras kemudian pergi keluar dari kamar itu dan meninggalkannya.

Masih kudengar suaranya dari kejauhan saat aku berjalan, "Aku suka pakaian dalammu, Chichu! Lain kali pakailah yang lebih menggoda saat bertemu denganku lagi!"

Oh Tuhan dia benar-benar gila.

***

Aku kembali ke kamar saat kudapati teman-temanku berdiri di depan pintu kamarku. Mati aku, apa yang harus kukatakan pada mereka.

"Eonni, kau darimana? Kau tidur di tempat lain?", ujar Lisa sembari memandangiku dari atas ke bawah.

"Ah tidak..... aku baru saja berjalan-jalan di sekitar hotel", jawabku dengan sedikit gugup. Kugerakkan arah pandangku ke kanan dan kiri menghindari tatapan mereka. Bisa gawat kalau mereka tahu aku menginap di tempat lain, apalagi di kamar seorang pria.

"Kau tidak sarapan?", tanya Rose.

"Ah kakiku sedikit lelah, aku akan meminta layanan kamar saja", jawabku. Menghindari Taeyong saat ini adalah hal yang tepat. Bagaimana kalau nanti kami bertemu di restoran hotel dan dia mengatakan pada teman-temanku bahwa semalam aku tertidur di kamarnya hanya dengan pakaian dalam.

Aku yakin Taeyong belum berubah. Sangat pandai membalikkan omongan. Menyebalkan.

***

Aku sedang mandi saat telefon di kamar berdering tanpa henti. Ku percepat mandiku, buru-buru memakai bathrobe dan keluar untuk menjawab telefon.

"Yeoboseyo?"

"Kenapa baru menjawab? Aku sudah menelfonmu daritadi", ucap seseorang di seberang sana.

Apa ini orang gila? Aku bahkan tidak mengenalnya tapi dia berkata seolah-olah sku harus menjawab telfonnya??

Aku akan menutup telfon saat pria itu berteriak...

"Hei chichu ini aku, Taeyong, jangan ditutup!!!"

Aku menghela nafas. Pria ini, darimana dia tau nomor kamarku.

"Apa maumu?", ujarku tidak bersemangat.

"Jahat sekali kau ini. Kapan kau kembali ke Korea?"

"Besok", jawabku singkat.

"Baiklah, sampai bertemu besok chichu. Jangan lupa, pakailah pakaian dalam yang lebih seksi dari kemarin", ujarnya.

Aku sudah akan marah saat dia menutup telefon begitu saja. Demi Tuhan Lee Taeyong kau benar-benar membuatku gilaaaaaa!!

***

Undeniable ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang