Jisoo masih terdiam dengan mata membulat akibat keterkejutannya.
Lee Taeyong, pria gila yang Jisoo benci sejak sekolah dasar..
Pria yang juga membuatnya kacau dua minggu ini karena tidak adanya kabar darinya..
Pria yang membuat Jisoo merasa bingung karena ia membenci Taeyong tapi juga sakit hati dengan fakta bahwa pria itu telah memiliki kekasih.."Apa kau mau lagi?", bisik Taeyong sensual di telinga Jisoo.
"Eoh?", tanya Jisoo masih belum kembali ke kesadarannya.
"Berhenti berakting menggemaskan seperti itu Kim Jisoo, aku tahu kau menginginkan bibirku untuk mengecup kembali bibir manismu. Bukankah begitu?", ujar Taeyong sembari menegakkan tubuhnya dan memandang Jisoo remeh.
"Apa maksudmu ha??", balas Jisoo sewot setelah kembali dari kesadarannya.
"Maksudku adalah.. aku tau kau ingin merasakan bibirku lagi kan?"
"Kau gila", jawab Jisoo kemudian turun dari tempat tidur dan berniat pergi ke kamar mandi di sisi kiri tempat tidur Taeyong untuk sekedar mencuci muka. Setelah itu ia akan pulang, karena ia terlalu gengsi terlihat berantakan seperti ini di hadapan makhluk gila seperti Taeyong.
"Aku bahkan akan melakukannya dengan baik meski kau memintaku untuk melumat habis bibirmu seperti waktu itu", ujar Taeyong dengan suara seraknya.
Jisoo menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Taeyong.
"Berhenti berbicara omong kosong Lee Taeyong", ujar Jisoo sambil memutar matanya bosan. Sepertinya ia mulai tertular kebiasaan Taeyong.
"Justru kaulah yang harusnya berhenti berbicara omong kosong, Chichu", jawab Taeyong sarkastik.
Jisoo menatap Taeyong dengan tatapan bertanya sembari mengerutkan dahi sebagai tanda bahwa ia tak paham dengan apa yang dibicarakan Taeyong.
Taeyong berjalan pelan menghampiri Jisoo dan menunduk untuk dapat melihat wajah gadis itu dengan jelas karena perbedaan tinggi badan mereka yang cukup banyak.
Taeyong mendekatkan bibirnya pada telinga kanan Jisoo dan berbisik dengan suara beratnya, "Aku tau kau menyukaiku Chichu. Kau, Kim Jisoo, menyukai Lee Taeyong"
Jisoo terkejut dan seketika mundur beberapa langkah sembari menatap horror pada Taeyong, "Aku tidak!", bantah Jisoo.
Taeyong menatap remeh Jisoo, "Kau selalu bersikap angkuh sejak dulu, menyangkal fakta karena kau berpikir kau adalah yang terbaik.. pantas saja tidak ada lelaki yang mau denganmu"
Jisoo menatap Taeyong terkejut.
Ia tak menyangka Taeyong akan berkata kejam seperti itu.Jisoo benar-benar tak paham, apa salahnya hingga Taeyong selalu menyakitinya berulang-ulang sampai sebegitunya?
Jisoo benar-benar tak suka terlihat lemah di hadapan orang lain.
Namun kali ini mungkin tidak.Tanpa bisa ditahan, Jisoo meneteskan air matanya di hadapan Taeyong, dan pria itu.. masih saja menatap dingin pada Jisoo.
"Apa aku harus menyetubuhimu secara brutal hingga orgasme baru kau akan jujur padaku dan mengatakan bahwa kau menyukaiku, Kim Jisoo??", desis Taeyong.
Jisoo benar-benar lemas.
Ia tau bahwa Lee Taeyong adalah pria usil yang menyebalkan, tapi ia tak tau bahwa Taeyong bisa begitu kejam."Aku tak menyangka kau seperti ini, Lee Taeyong-ssi", jawab Jisoo dengan gemetar kemudian dengan cepat mengambil handbagnya dan pergi meninggalkan apartemen Taeyong.
Jisoo berjanji bahwa ia tidak akan bertemu manusia bernama Lee Taeyong itu lagi.
Di dalam kamar, Taeyong terduduk dan menyesali perkataan kasarnya pada Jisoo.
Ia membanting lampu duduk di atas lemari kecil di sisi tempat tidurnya.Kau bodoh Lee Taeyong!!
***
Menurut kalian, kenapa Taeyong jadi seperti itu sama Jisoo?
KAMU SEDANG MEMBACA
Undeniable ✔️
Fiksi PenggemarAku selalu mencoba menghindarinya. Aku selalu berhasil menghindarinya. Tapi kenapa takdir selalu mempertemukanku dengannya?