13

1.4K 210 12
                                    

Dua hari berturut-turut Taeyong datang ke kantor Jisoo dan menunggunya di lobby, namun harus kembali pulang ke apartemen dengan harapan kosong.

Ya, Jisoo menghindarinya.
Itu sudah jelas, Taeyong paham akan hal itu.

Tapi inilah Taeyong.
Dia pantang menyerah untuk memperjuangkan gadisnya, Kim Jisoo.

Setiap hari ia datang ke kantor Jisoo setelah jam prakteknya di rumah sakit setiap petang tepat setelah matahari terbenam.

Ia sadar Rose—pegawai Jisoo, berbohong padanya dengan mengatakan bahwa Jisoo sedang tidak ada kantor. Padahal faktanya ia melihat lampu ruangan Jisoo yang tetap menyala menandakan bahwa empunya berada disitu.

Taeyong bisa saja menghampiri rumah Jisoo, tapi ia takut jika nanti mereka akan berdebat dan adiknya yang super posesif itu akan semakin membencinya.

Tidak bisa.
Taeyong tidak boleh merusak image baiknya di depan keluarga Jisoo.

"Eonni, kau yakin tak mau menemuinya?", tanya Rose untuk kesekian kalinya.

"Tapi....", ujar Rose berusaha menyanggah jawaban Jisoo.

"Bisakah kau berhenti mengurusi urusanku, Rose??!", jawab Jisoo agak meninggikan suaranya yang tentu membuat Rose terkejut. Pasalnya Jisoo tidak pernah membentak orang lain, bahkan ketika pekerjaan mereka belum beres saat mendekati deadline.

"Mian... Eonni.. aku hanya kasihan pada pria itu, dia selalu menunggumu hingga larut malam", ujar Rose dengan lirih karena takut akan bentakan Jisoo.

"Maafkan aku Rose... kumohon jangan tanyakan pertanyaan yang sama setiap harinya", pinta Jisoo dengan sedikit memohon.

"Baiklah", jawab Rose sembari berjalan menuju ke pintu ruangan Jisoo.

Sebelum keluar ruangan, Rose berbalik sejenak ke arah Jisoo.
"Eonni.. Aku tidak tahu masalah apa yang kau punya dengan pria itu, tapi kumohon setidaknya dengarkan dulu penjelasannya. Kuharap kau tidak menyesal suatu hari nanti", ujar Rose dengan lembut sembari tersenyum singkat kemudian pergi meninggalkan ruangan Jisoo.

Jisoo cukup terkejut akan saran Rose, karena gadis itu biasanya cukup kekanak-kanakan.

Apa saat ini sebenarnya dia yang kekanak-kanakan?, pikir Jisoo.

***

Jisoo sedang berada di salah satu fancy restoran bersama Kim Jongin, sepupu tersayangnya yang baru saja datang dari Amerika.

"Bagaimana kabar Krystal eonni?"

"Dia baik-baik saja. Istriku akan melahirkan kira-kira bulan delapan nanti. Dia tidak mau berhenti bekerja. Tumben kau menanyakannya", jawab Jongin.

"Aku hanya rindu padanya oppa", jawab Jisoo sembari memutar matanya.

"Lalu bagaimana denganmu? Kenapa aku tak pernah melihat kau berkencan sih?!", tanya Jongin sembari tersenyum geli.

"Berhenti mengejekku!", jawab Jisoo kesal.

"Cerita saja"

Jisoo bingung akan ucapan Jongin dan memandangnya heran seakan bertanya apa yang kau ucapkan?

"Dengan melihat matamu saja aku tahu bahwa kau ingin bercerita sesuatu hal yang penting. Kita selalu bersama sejak kecil Jisoo, aku tahu pasti ada yang mengganggu pikiranmu", ujar Jongin lembut sembari menggenggam tangan Jisoo di atas meja.

Jisoo menghembuskan nafas seraya menundukkan wajahnya memandang meja.
Kemudian Jisoo menceritakan permasalahannya dengan Taeyong secara detail pada Jongin. Jongin memperhatikan dengan seksama.

Jisoo mengakhiri ceritanya dengan lagi-lagi menghembuskan nafas berat.

Anehnya Jisoo merasa seperti diawasi oleh seseorang saat dia mengedarkan pandangannya dan melihat Lee Taeyong berdiri di ujung meja di restoran tersebut dan menatapnya dengan tatapan yang sarat akan kesedihan dan kekecewaan.

"Lee Taeyong...", gumam Jisoo dengan wajah pucat.

Jongin yang mendengar gumaman Jisoo menoleh ke belakang dan melihat ke arah tatapan Jisoo dan menemukan seorang pria tampan yang berdiri menatap lesu ke arah mereka berdua.

Jisoo merasa lemas.
Entahlah dia mulai berpikir aneh-aneh.
Tak mengerti mengapa tapi Jisoo takut Taeyong akan berpikir yang tidak-tidak setelah melihat dirinya dan Jongin sekarang.

Jisoo membuka mulut seperti akan memanggil Taeyong saat dilihatnya pria itu berjalan ke arah pintu keluar bersama Jaehyun.

Air mata Jisoo menggenang di pelupuk matanya.

Jongin mengelus kemudian menggenggam tangan Jisoo.
Namun Jisoo mengernyit bingung saat Jongin mengatakan hal yang cukup mengejutkan baginya.

"Kim Jisoo, kau mencintainya. Kau mencintai pria bernama Lee Taeyong itu", ujar Jongin sembari mengedipkan matanya dan tersenyum lebar pada Jisoo.

***

APA KABAR SEMUA??

Jujur aku sebenernya cukup gak minat buat melanjutkan cerita ini karena menurutku alurnya jadi makin gak jelas, dan pembaca maupun votenya juga dikit gak seperti ceritaku yang satunya.

Jadi, kuputuskan cerita ini akan tamat dengan satu chapter lagi.

Terima kasih buat semua yang sudah baca, vote, dan comment☺️🤗😘

Undeniable ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang