part 40

10.1K 316 15
                                    

Selama dua hari Allica tinggal di Apartemen pribadi nya. Ia memilih untuk tidak pulang ke rumah untuk sementara.

Allica dulu memanggil ayah nya dengan sebutan dad atau Daddy. Itu hanya panggilannya di waktu dulu, sebelum kejadian yang menyakitkan itu terjadi pada Allica. Kini Allica hanya memanggilnya dengan sebutan Ayah, Papa, dan pak.

Kejadian yang tak dapat ia terima hingga sampai saat ini. Dimana ia selalu saja salah dipandangan ayah nya. Ayah nya hanya selalu membela keponakannya. Meskipun keponakannya itu sudah berulang kali membuat kesalahan dan membuat malu.

Skip...

Dua hari kemudian...

"Mending gue siap-siap deh. Hari ini kan hari pertama masuk kampus. " ujar Allica sambil bersiap-siap bergegas menuju kampusnya.

Saat sampai di kampus, ternyata ia bertemu dengan Lina, bang Faro, dan Reyhan. Yang sudah pasti, kampus Famor University itu adalah kampus yang sedang hits dan terkenal berkelas. Bukan cuma fasilitas nya yang berkelas, namun etika serta moral di kampus ini sangat berkelas baik sekali. Namun kenapa Siska dan Rini bisa masuk ke kampus itu? Sudah pasti kar'na di paksa dan di ancam. Dan ini juga merupakan salah satu rencana Allica.

Beberapa bulan ini memang berjalan dengan baik. Namun tidak begitu baik saat masa lalu Allica yang tak kalah buruk kembali.

"Hay Allica! " panggil seseorang.

"Ya? Ada apa? " Allica menyahutnya tanpa menatap orang yang memanggilnya itu dan malahan asik memainkan handphone nya bersama Lina.

"Lo apa kabar? Udah lama kita gak ketemu lho. " lanjut orang itu.

"Eh? Kok kayak kenal yaa? " ~Allica.

Lalu Allica langsung menolehkan kepalanya ke arah orang itu. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat orang itu.

"Dina?! " kaget Allica.

"Hay Allica. Gue kangen sama lo. " ujar Dina

Dina adalah teman akrab Allica di waktu SMP. Namun kini tidak lagi. Malahan Allica sangat tidak ingin mengenal Dina dan berteman dengan Dina.

Namun raut wajah Allica berubah seketika. Terlihat raut kemarahan dan kekecewaan yang sangat besar.

"LO NGAPAIN KE SINI?! " amarah Allica langsung saja memuncak.

"Lho? Gue kan kuliah disini. Dan gue juga kangen ngumpul-ngumpul lagi sama lo. " jawab Dina. Lina hanya diam karena ia masih belum tau apa permasalahannya dan ia juga tak ingin lebih dulu ikut campur.

"APA? KANGEN NGUMPUL-NGUMPUL BARENG GUE LO BILANG? "

"Iya. Ca. "

"CIH! LO SADAR GAK SIH APA YANG LO LAKUIN KE GUE WAKTU ITU? "

"Iya. Ca. Maafin gue. Gue janji gak bakalan gituin lo lagi. "

"JANJI LO BILANG? LO ITU JANJINYA CUMA BUAT HARI INI DOANG! BESOK BAKALAN LO ULANG LAGI! GITU TERUS KAN?! SORRY! GUE GAK BISA KAYAK DULU LAGI. " lalu Allica langsung membawa Lina pergi meninggalkan Dina.

Skip...

"Eh, Ca. Lo kenapa sih tadi? " tanya Lina. Saat ini mereka sudah ada di roftoop.

"Hemhhh gua cuma kesal aja sama Dina. " balas Allica.

"Dina? Owhhh jadi namanya itu Dina. "

"Iya. Dia itu dulu udah gue anggap kayak teman dekat, teman baik gue sendiri. Tapi ternyata gue salah. Dia gak sebaik gue kira. "

Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang