Part 18

12K 390 3
                                    

Tin... Tin....
Bunyi klapson mobil Reyhan.

"IYA BENTAR!  " teriak Allica dari dalam rumah.

"Pasti ketiduran lagi! Kebiasaan ni_- " ~Reyhan.

"Udah ayok berangkat! " Allica langsung masuk ke dalam mobil itu.

"Lo udah mandi belom? "

"Udah dong! Masa iya perempuan gak mandi_-"

"Lo telat lagi bangunnya? "

"Ya kagak lah. Kalau mau introgasi aku, nanti aja ntar telat sekolah_- "

"Eh, iya deh. Cieee aku kamu an. "

"Jangan mulai deh! "

S
K
I
P

"Kamu mau bareng aku ke kelas nya? " tanya Reyhan sesudah sampai di parkiran sekolah.

"Nggak deh. Aku mau ke kantin dulu. Tuh, ada si Lina. Aku bareng dia aja. Dahhh" balas Allica pamit.

"Lina! " panggil Allica.

"Eh, Allica. Tumben pagi banget lo ke sekolah? " balas Lina.

"Yeeeeh lo fikir gue orang nya telatan terus apa_- "

"Hahahaa kan itu fakta nya! Eh, lo mau ke mana nih? " tanya Lina.

"Gue? "

"Lain, gue nanya sama tembok! Yaiyalah sama lo! "

"Hahahahaa gue mau ke kantin. "

"Kantin? Bareng yuk! "

"Yaudah, ayok! " mereka pun melanjutkan langkah kaki mereka menuju kantin.

*****

"Ke kelas yuk. Ntar keburu masukan lagi! " ajak Allica setelah mereka selesai makan di kantin. Namun tiba-tiba ada seorang lelaki yang mendatangi mereka.

"Eh, lo yang namanya Lina kan? " tanya dari seorang siswa, lebih tepat nya ank boyband.

"Iya. Gue Lina. Emang kenapa? " tanya Lina heran. Bagaimana tidak heran. Tiba-tiba saja anggota anak boyband yang sifat nya yang tak kalah dingin nya ke orang-orang. Kecuali orang akrab dan orang terdekat nya saja.

"Lo dipanggil ke ruang kepala sekolah! " balas laki-laki itu langsung pergi dengan sikap dingin dan datar nya.

"Itu siapa? " tanya Allica.

"Oh itu. Dia itu salah satu anggota boyband yang ngehits di sini. Pokoknya semua anggota di boyband itu ganteng-ganteng semua deh! Jadi gak heran kalau banyak orang yang suka deket-deket sama mereka! Terutama si kak Faro dan si Reyhan! Itu idaman seluruh siswi di sini! Tapi mereka jutek-jutek banget deh! " jelas Lina sambil berjalan ke arah ruang kepala sekolah.

"Ouh gitu. " balas Allica singkat.

"Jute? Apa iya? Tapi menurut gue mereka asik-asik aja. Mungkin cuma mereka aja yang terlalu berlebihan kalau ketemu sama boyband itu. Malahan bang Faro yg mereka idolakan aja sifat nya kayak anak kecil! Ngeselin! " ~Allica.

*****

"Eh, Lina. Maaf yaa. Gue harus balik ke kantin lagi. Jadi gue gak bisa bareng lo. Sorry yaa. " ucap Allica pamit setelah mereka sampai di depan ruang kepala sekolah.

"Mau ngapain? Lo masih belum kenyang? " tanga Lina heran.

"Enggak juga sih. "

"Lah trus apaan? "

"Gue lupa bayar roti bakar gue tadi😅"

"Lah, kebiasaan lo dah. Syukur aja penjaga kantin nya itu udah faham sama sifat lo! Yaudah. Hati-hati yaa. "

"Ok" Allica langsung berjalan ke arah kantin.

*****

Allica pov on.....

"Itu ada apaan? Heboh banget. " ~Allica.

Allica tak memperdulikan gerombolan orang banyak itu. Allica tetap melanjutkan langkah nya.

"Aduhhhh! " pekik Allica karena ia terpeleset hebat dan terjatuh di lantai yang sangat licin.

"Ini apaan sih? Emhhhh ini kan minyak goreng? " Allica berusaha untuk berdiri meskipun sepatu, tangan, dan rok nya ia pakai sudah berlumuran minyak goreng.

Saat Allica sudah berdiri, dan ia melanjutkan langkah nya dengan sangat hati-hati. Namun baru beberapa langkah ada yang melempar Allica dengan bola basket dari arah belakang. Sontak membuat Allica terjatuh.

Kini bukan hanya tangan, sepatu, dan rok nya saja yang terkena minyak goreng itu. Namun seluruh baju seragam bagian belakang Allica juga ikut terkena minyak goreng itu. Beruntung nya setiap berangkat ke sekolah Allica selalu menggunakan kaos yang berwarna gelap dan menggunakan celana selutut nya.

Dan tak lama setelah itu orang yang berkerumbulan tadi mendatangi Allica dengan bersama-sama. Dan mereka melemparkan beberapa ember yang berisikan telur mentah yang sudah di campur dengan sedikit gula.

Kini pakaian seragam Allica sangatlah kotor dan jorok dengan minyak goreng dan telur yang sudah di campur dengan sedikit gula. Membuat tubuh Allica berbau busuk. Dan gerombolan itu pun pergi.

Lalu Siska dkk nya itu datang mendatangi Allica. Mereka membawa plastik besar. Lalu mereka melemparkan isi dari kantong plastik itu. Yang ternyata isi nya itu adalah tepung.

"Heh! Allica! Hari ini gue balik lagi buag nolongin lo! " ujar Siska  sambil tetap melemparkan tepung itu ke seluruh tubuh Allica.

"Nolongin apaan? Lo tuh monster jahat! Seandainya lo tau siapa gue, lo bakalan kaku mati gaya! " ~Allica.

"Kenapa diam hah? " tanya Siska yang memberikan beberapa tamparan keras di kedua pipi Allica.

"Heh! Malah diam! Ouwh owh owhhhh lo laper makanya lo diam? Nih makan nih tepung! " Siska melemparkan dan memasukkan tepung ke dalam mulut Allica.

"Apa lo liat-liat? Nih! Rasain nih! " Siska pun melemparkan tepung itu ke arah mata Allica yang membuat tepung2 itu masuk ke dalam mata Allica. Siska dkk nya  memukul kaki Allica dengan sapu sampai kaki Allica nampak memar, bengkak, dan mengeluarkan darah.

"Udah yuk guys! Kita cabut! " perintah Siska.

Tidak ada yang berani melerai pembully an oleh Siska dkk itu. Karena mereka juga takut terkena masalah. Lalu Reyhan? Reyhan tidak tau sama sekali tentang ini semua. Karena kelas Reyhan lebih awal masuk jam pelajaran.

Lalu setelah semua orang pergi meninggalkan Allica sendirian, ia langsung pergi ke luar gerbang yang di bantu oleh satpam yang tidak sengaja bertemu dengan Allica. Lalu satpam itu mencarikan taxi untuk mengantar Allica pulang.

"Pak, saya permisi dulu. Tadi saya sudah izin ke kepala sekolah. Dan kalau ada yang nanya tentang saya, bapak pura-pura nggak tau aja yaa pak. Terimakasih pak bantuannya. Saya permisi. " pamit Allica kepada satpam itu karena taxi yg di tunggu sudah sampai.

Allica hanya pulang ke rumah nya saja. Karena ia merasa tubuh nya sudah sangat menjijikan. Setelah sampai di rumah, Allica memberikan uang 500 ribu untuk supir taxi itu. Seharus nya ia hanya perlu membayar 200 ribh saja. Tapi karena tubuh nya yang kotor, otomatis membuat kursi yang ia duduki di dalam taxi itu menjadi sangat kotor. Yaa 300 ribu nya buat cuci in taxi itu. Rumah sangat sepi karena hanya ada bang Faro dan Allica yang tinggal di rumah itu.

Karena merasa kaki nya sangat memar dan membengkak akibat pukulan tadi, serta mata yang bengkak karena begitu banyak tepung yang masuk ke dalam mata Allica. Dan Allica segera bergegas menuju mobil nya dan berangkat ke salah satu klinik khusus. Karena ia tau jika bang Faro melihat nya dengan keadaan seperti ini maka bang Faro akan memberikan segudang pertanyaan.

*****

Setelah pulang dari klinik, Allica langsung pergi menuju ke apartemen yang ia dirikan.

"Haehhh mendingan gue sementara tinggal di apartemen dulu deh. Kalau udah sembuhan baru gue pulang. " ucap Allica yang langsung membaringkan tubuh nya yang masih terasa sakit itu di kasur nya dan mulai terlelap tidur.
Allica pov off.....

Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang