02

99 24 0
                                    

Pagi ini Rion terbangun dan mulai mengumpulkan kesadaran.

Tak lama kemudian rasa lapar menyerangnya. Hingga ia langsung pergi ke dapur. Namun ketika sampai di dapur Rion langsung menghela nafas kasarnya.

"Cih... Apa kau pikir kau bisa memasak?" kata Rion merutuki kepikunannya.

Lalu ia mengeluarkan ponselnya untuk memesan makanan dengan porsi untuk 2 orang.

Kemudian Rion pergi ke kamar yang dipakai Dio. Ketika ia sampai di kamar, ia tidak melihat tanda ada kehidupan di sana. Ketika ia mengecek ponsel lain miliknya yang tertinggal di kamar itu, ternyata ada pesan masuk.

From: Dio
Thx Rion, Aku pergi dulu karena ada urusan. Kuharap kita bertemu walau kau menyebalkan.[04.15]

To:Dio
Hm.... Aku tidak berharap[05.32]

"Siapa yang peduli padanya. Toh aku bisa menghabiskan semua makanannya" kata Rion yang teringat pada makanan yang telah ia pesan, lalu melempar ponsel-nya sembarangan.

"Wah.. ternyata kamar ini luas" kagum Rion karena mungkin Dio yang membereskannya.

Ketika pesanannya sampai ia langsung memakannya, lalu ia bersiap siap kembali ke Indonesia. Karena ia mengambil penerbangan jam 8.

"Tunggu, apa dia memeriksa ponsel-ku? Aish..Shit" katanya sambil menyesal karena hanya membawa satu ponsel bersamanya.
==================

"Apa maksudmu Will?" suara Dio menggema di ruangan 2X3m ketika bertanya pada rekannya.

"Aku juga tidak mengerti, target kita sangat sulit ditebak" kata rekannya.

"Jino William, aku sedang tidak bercanda. Sebelumnya kau yakin ia ada di Kanada"

"Aku juga tidak bercanda Dio" Suasana di ruangan rahasia itu mendadak tegang.

Dio menghela nafas,"Aku tau kalau dia jenius, ia bahkan melakukan apapun untuk mengecoh atasan kita"

"Aku juga tidak mengerti, lalu sekarang kita harus bagaimana? Aku sudah mengecek semua area tidak ada yang mencurigakan"

"Sebaiknya kita kembali dan menyusun rencana baru, lagi pula kita tidak tau apa apa tentangnya"
==================

"Akhirnya" kata seorang pemuda yang baru sampai di apatementnya karena penerbangan yang cukup lama, dan langsung menghempaskan tubuhnya.

"Apa yang kulakukan, aku harus bergegas" gumam pemuda itu lalu bersiap siap.

Ia keluar dari apartementnya, dengan pakaian formal.

Ketika tiba di parkiran untuk mengambil mobilnya, ia melihat seorang yang mungkin ia kenal. Ia menghampiri orang itu. Dan benar..

"Apa yang kau lakukan di sini, Rion?" tanya pemuda dengan pakaian formal itu, membuat orang yang di sapanya terkejut.

"Dio! Ngapain lo disini??"

"Gue tinggal di sini. Mau kemana lo?" tanya Dio panasaran, yang mendapat tatapan aneh dari Rion.

"Bangsat!! Gue nggak ngikutin lo" sanggah Dio yang tiba tiba emosi, dan Rion mengangkat sebelah alisnya seolah mengatakan 'lalu?'.

"Gue ada urusan kemaren di Kanada"

"Gue nggak ngebahas soal itu"

"Terserah, gue pergi dulu. Biasa orang penting"

Last ExpectationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang