6

167 21 10
                                    

Hari ini adalah hari Senin. Hari yang bagi sebagian murid adalah hari yang menakutkan.

Padahal di hari Senin mereka melakukan hal biasa yang dilakukan pada hari lainnya yaitu belajar. namun dengan tambahan upacara bendera.

Saat upacara berlangsung, terdengar keluhan keluhan dari para murid.

Ya walaupun suaranya pelan, jika sedang sunyi terdengar juga kan?.

Bruuukk

Tiba tiba terdengar suara jatuh dibarisan wanita.

Ternyata Nindy lah yang terjatuh. Dia pingsan.
Teman teman disekitar Nindy mencoba menyadarkan Nindy.

Datanglah guru dan petugas PMR untuk membantu Nindy.

Entah dorongan darimana Abigail mendekati Nindy yang sedang pingsan itu.

Abigail menawarkan bantuan pada Pa Herman untuk mengangkat Nindy yang pingsan.

Pa Herman pun mengiyakan. Abigail  membawa Nindy ke UKS dengan gaya bridal style.

Pa Herman kembali ke barisan para guru,dan Upacara dilanjutkan kembali.

Setelah di uks, petugas PMR berusaha menyadarkan Nindy dengan mengoleskan minyak kayu putih di bagian pelipis dan leher. Lalu memijat bagian antara ibu jari dan jari telunjuk dengan minyak kayu putih. tujuannya agar Nindy cepat sadar.

Akhirnya Nindy sadar.

Abigail mengisyaratkan 'keluar' pada orang yang telah menyadarkan Nindy yaitu Rena yang notabene nya adalah petugas PMR.

Rena pun paham, dan pergi ke lapangan kembali. Namun saat Rena berada di pintu Abigail menghentikan langkah Rena dengan memanggil namanya.

"Rena, thanks" ucap Abigail

Rena hanya mengangguk dan tersenyum.

Abigail mendekat pada Nindy.

"Lu cowo stres itu kan?" Ujar Nindy setengah tak sadar karena terkejut

"Maksud lu?" Abigail tak terima masa iya dikatain cowo stres padahal udah ganteng ganteng gini.

"Ah lupain, lu yang bawa gue kesini?" Tanya Nindy karena tidak ada orang lain di ruang UKS saat ini.

"Iya" Ucap Abigail singkat

"Oh thanks"

"Ga gratis" Ujar Abigail

Nindy kebingungan, maksudnya bayar gitu?.

Nindy seperti sedang memikirkan sesuatu, tentu nya memikirkan apa yang dimaksud Abigail.

"Berapa?" Tanya Nindy setelah terdiam cukup lama.

"Maksud lu?" Tanya Abigail kebingungan.

"Kata lu ga gratis?"

"Ya emang engga" Abigail memasang wajah yang menurut Nindy menyeramkan, padahal ganteng sih.

"Terus?" Nindy kebingungan, apa maunya sih nih curut?.

"Lu harus mau jadi pacar gue" Abigail dengan santainya mengatakan itu.

"Gila lu, tau gitu gue gamau ditolongin sama lu!" Nindy kesal sekaligus kaget dengan permintaan cowo itu.

"Emang orang pingsan bisa milih mau ditolongin sama siapa?" Tanya Abigail pada Nindy yang masih sedikit terkejut.

"Ya enggaklah bego lu" ucap Nindy kesal.

"Ya makanya, lu harus terima kenyataan kalau mulai detik ini lu adalah pacar gue, Abigail yang ganteng ini" Abigail masih sempat sempat nya memuji dirinya sendiri.

Nindy malas menanggapi dan membalik badannya sehingga membelakangi Abigail.

Abigail hanya tersenyum penuh kemenangan. 'gue pasti menang' batin Abigail dengan penuh keyakinan.

Nindy berpura-pura tidur, sementara Abigail mendengarkan musik dari handphone dengan mengenakan earphone nya.

When the tears come streaming down your face 
When you lose something you can't replace 
When you love someone but it goes to waste 
Could it be worse

Lights will guide you home 
And ignite your bones 
And I will try to fix you

Abigail menyanyikan lagu fix you milik Coldplay dengan suara merdunya tak lupa disertai penghayatan.

Entah mengapa beberapa bulir air bening dari mata Nindy terjatuh.

Tetttttt

Bel istirahat, Nindy pun menghapus jejak air matanya dan berbalik badan menghadap Abigail.

"Lu udah bangun?" tanya Abigail melepas earphone nya.

"Menurut lu?" Tanya Nindy yang benar benar kesal.

"Udah" ucap Abigail santai.

Nindy hanya memutar bolanya malas.

"Udah bel"

"Terus?" Tanya Abigail heran

"Ya lu ke kantin lah, gue juga mau ke kantin" ucap Nindy sebal.

"Yaudah bareng" Abigail mengajak Nindy untuk ke kantin.

"Ogah" Nindy semakin kesal saja pada lelaki itu.

"Yaudah tar pulang bareng gue, gaada penolakan" Abigail pun pergi setelah mengatakan itu.

Nindy pun pergi ke kelas nya terlebih dahulu untuk menemui sahabatnya Rebecca dan Sisil.

IlysmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang