15

82 6 0
                                    

"Bi, gue punya tebakan nih" ujar Reno dengan semangat 45.

"Apaan?"

"Medan Medan apa yang perang?" Tanya Reno yang membuat Abigail berpikir.

"Medan perang" ujar Abigail menjawab tebakan Reno.

"Lah ko bener?" Reno memasang ekspresi kebingungan.

"Ya secara gue kan ganteng" ucap Abigail sembari menepuk dadanya menyombongkan diri.

"Tapi sayang.." ucap Reno mengantung

"Sayang apaan?"

"Ciee sayang sayangan, mas nya dah sayang ke gue nih?" Tanya Reno menaik turunkan alisnya.

"Sialan, dikira gue maho" Abigail melemparkan bantal sofa pada Reno, dan tepat mengenai wajahnya.

"Kali aja gitu kan, setelah lu putus dari Nindy, jadi belok ke gue" Reno dengan watadosnya.

"Kalau gue homo nih, gue juga bakal milih milih, ga bakal milih lu yang buluk"

"Sembrono, gue ganteng gini. Lu tau kan Chelsea Islan?" Tanya Reno pada Abigail.

"Tau lah, lu mau ngaku ngaku kalau lu mantan Chelsea Islan?"

"Lah ko tau"

"Dibilang gue kan ganteng" Abigail menyombongkan dirinya, lagi.

"Abang, anterin gue ke rumah temen gue dong" ujar Rindu yang tiba tiba datang.

"Siapa?" Tanya Abigail pada Rindu yang sedang sibuk menyisir rambutnya.

"Temen se komunitas, gue mau bahas sekaligus latihan dance nih. Ayolah abang Abigail yang ganteng" ucap Rindu merajuk.

"Sama babang Reno aja neng, babang ikhlas" tawar Reno pada Rindu.

"Ogah ya bang, motor lu kan suka mogok ga jelas terakhir lu nganter gue ke minimarket depan aja, motorlu mogok akhirnya gue dorong juga kan" cerocos Rindu memang benar adanya motor Reno yang sering mogok.

"Belum lagi nih, gue yang bayarin bensin, dan bengkel kalau motor lu lagi ngadat, kampret emang lu bang" lanjut Rindu lagi.

Sementara Reno hanya cengengesan.

"Yaudah, gue ngambil jaket dulu" Abigail pun pergi ke kamarnya untuk membawa jaket kesukaan nya.

"Bye bang Reno jelek, lu jangan ngambil makanan yang ada di kulkas atau gue bunuh lu" ancam Rindu pada Reno yang sedang memakan keripik sembari menonton tv.

Shit, rencana gue ketauan

Reno, Rindu dan Abigail memang telah sangat dekat. Jadi tidak ada rasa canggung bila Reno mengunjungi rumah Abigail atau sebaliknya.

"

Ini rumahnya dek?" Tanya Abigail pada Rindu yang malah anteng bermain hp, tak sadar jika sudah sampai.

"Oy nyet, Ini bukan rumahnya?" Ucap Abigail sembari menoyor kepala Rindu, yang ditoyor jelas tak terima dan menoyor Abigail balik.

"Yaudah, nih helmnya makasih bang" Rindu menyodorkan helmnya sekaligus satu lembar uang.

"Lah dikasih duit dikira gue tukang ojek?" Ucap Abigail sewot.

"Yaudah sih bang, gue lagi baik nih"

"Yaiya sih, sering sering dah ngasih gue duit"

"Oke sip bang" Rindu mengangkat jempolnya, sembari melangkah pergi ke depan rumah temannya itu.

Sebenarnya,
Rindu sedang menahan tawanya.

"RINDU ELAH KO CUMA SERIBU SIH?" Teriak Abigail sewot dari sebrang sana.

Rindu pun berlari, dan bertabrakan dengan seseorang.

"Rin lu kenapa dah? Dikejar setan?" Tanya Rebecca pada Rindu.

"Hehehe iya kak, tuh liat yang disebrang sono setannya" Rindu menunjuk Abigail yang masih berada ditempatnya.

Rebecca memicingkan matanya, sosok yang ia kenal.

Abigail?

"Yaudah kak, ayo gue ga sabar joget nih" ajak Rindu sembari menarik tangan Rebecca.

"Lu ada hubungan apa sama Abi?" Tanya Rebecca mengungkapkan pikirannya.

"Abigail Abang gue kak, ko lu tau Abang gue sih? Lu suka ya kak?" Tanya Rindu dengan seringai jahil.

"Kan sesekolahan, ga lah"

"Padahal gue setuju lu jadi cewe nya si Abi kak, kasian tau kak jomblo mulu dia dari dulu, semenjak putus sama mantannya"

"Mantan? Siapa?" Tanya Rebecca yang benar benar kepo.

"Reina, kak Reina tuh cewek cantik, tinggi, baik, murah senyum ah pokonya terbaiklah, tapi entah karena apa mereka akhirnya putus, dan gaada yang cerita kenapa mereka putus" Tutur Rindu menjelaskan.

Rebecca hanya mengangguk anggukan kepalanya.

"Eh btw, kak sesekolahan sama abang gue kan? Mau ga kalau gue jodohin sama dia?" Tawar Rindu pada Rebecca yang sedang asyik menonton tutorial dance di handphone nya.

IlysmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang