18

128 6 0
                                    

"Bi, udah lama nunggu?" Tanya Rebecca pada Abi yang sedang duduk sembari memainkan handphonenya itu.

"Engga, baru ko"

"Lu ga keberatan kan? Lu gadipaksa Ade lu buat nemenin gue nyari kado?" Tanya Rebecca yang merasa tidak enak pada Abigail.

"Ngga kok, santai aja" Abigail tersenyum, lalu menyimpan handphone nya ke dalam saku.

"Yaudah ayo, mau kemana dulu?" Tanya Abigail setelah berdiri.

"Ke toko baju"

"Oke, gow" ucap Abigail lalu melangkah terlebih dahulu meninggalkan Rebecca.

Rebecca tersenyum.

"Edooooo" panggil Nindy pada lelaki yang sedang mencuci motornya itu.

"Apa bep?" Edo melirik kepada Nindy.

"Lu liat iket rambut gue ga?" Tanya Nindy dengan panik.

"Warna apa?" Tanya Edo yang sebenarnya kebingungan kenapa hanya gara-gara iket rambut saja Nidny sepanik ini.

"Pink"

"Ah gue liat tadi"

"Dimana?" Tanya Nindy antusias.

"Di tong sampah, udah gue buang. Lagian udah lebar gitu iket rambutnya" Edo cengengesan.

Nindy kesal, selalu saja Edo membuat Nindy kesal.

"Ko lu nyebelin sih?"

"Lagian udah jelek tuh iket rambut yaudah buang aja"

"Jangan dibuang harusnya" Nindy marah hanya karena hal sepele?

"Emang kenapa sih?" Edo juga ikut ikutan emosi. Masa hanya karena iket rambut buluk aja jadi debat gini sih?.

"Itu dari Rebecca bangsul"

"Yaudah maaf, aku beliin yang baru ya" Edo merasa bersalah sekarang.

"Gausah" Nindy pergi meninggalkan Edo sendirian, eh berduaan dengan Helix, motornya Edo.

"Ah puyeng gue" Edo melanjutkan kegiatan cuci si Helix, dengan sesekali bersenandung ria.

"Loh Nin, kenapa?" Tanya Bunda nya Edo, yang memang sangat dekat dengan Nindy.

"Edo nyebelin Bun" ucap Nindy dengan wajah marahnya.

"Emang kenapa si Edo?" Tanya Bunda nya Edo lagi.

"Masa iket rambut Nindy dibuang sama Edo padahal itu dikasih sama Rebecca" Tutur Nindy mengadu pada Bunda.

Bunda terkekeh. Yang benar saja, masa hanya karena iket rambut Nindy dan Edo marahan.

"Ko bunda ketawa?" Tanya Nindy pada Bunda.

"Kamu lucu sih, yaudah beli yang baru aja. Bunda juga sekalian pengen belanja. Udah lama ga nge mall."

Ucapan Bunda diangguki antusias oleh Nindy.

"Yaudah siap siap dulu gih" ucap Bunda pada Nindy yang sekarang masih menggunakan Baju tidur nya.

Karena rumah Nindy dan Edo berdekatan, makannya Nindy cuek cuek saja. Padahal tujuan awal Nindy kerumah Edo numpang sarapan sih. Tapi tiba tiba ia teringat iket rambutnya yang hilang.

"Yaudah Bun, Nindy mandi dulu ya. Assalamualaikum" Nindy berjalan keluar rumah Edo.

Edo masih saja memandikan si Helix padahal Edonya saja belum mandi.

"Motor aja dimandiin, sendirinya belum mandi ck" sindir Nindy pada Edo.

"Kenapa? Lu cemburu? Mau gue mandiin juga?" Tanya Edo menjahili Nindy.

"Najis" Nindy pun berjalan lebih cepat menjauhi rumah Edo.

Edo tertawa.

IlysmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang