Nyaman...

5.5K 312 22
                                    

Pelukannya menjadi lebih erat, detak jantungnya terasa sangat kencang. Tanpa terasa jantung Febri ikut berdebar, merasakan perasaan yang aneh seperti Regan.

Tidak ! Tidak, ini tak mungkin. Aku lelaki normal tak mungkin aku memiliki perasaan padanya, kejadian kemarin itu kecelakaan bukan sepenuhnya salahku. Bukan ini bukan aku. Seperti itulah suara batin Febri yang terus menolak kehadiran Regan.

"Regan !!" Ucap Febri sambil mendorongnya.

"Kenapa feb..." Tanya Regan

"Gue normal !!" Bentak Febri.

"Gue juga... Pada awalnya gue juga ngerasa aneh, hanya kehadiran lo sekarang kayak ngerubah hidup gue, gue suka sama lo sejak pertama kali gue liat mata lo Feb..." Jelas Regan.

"Lo gila Gan ! Lo lagi mabuk kan..." Ucap Febri.

"Gue gak mabuk febri.. gue sadar sepenuhnya.. gue suka sama lo.."

"Lo sadar gak sih gan, kita tuh cowok.. gak ada istilah nya cowok suka sama cowok.. lu pasti udah stress.." marah Febri.

Regan kembali memeluk Febri.

"Gue cuman suka sama lo, apa perasaan gue salah? Gue sayang sama lo, gue mau lo, cinta? Mungkin iya, dan menurut gue tak pernah ada yang salah dengan yang namanya cinta.. please, kasih kesempatan buat gue.."

Kata-kata Regan membuat Febri terdiam, ia tak tak tau apa yang harus ia lakukan terhadap Regan. Memukulnya menjauh, atau membiarkannya begitu saja. Kejadian akhir-akhir ini sangat rumit dan aneh. Sulit dipercaya kalau ini adalah kenyataan yang ia dapat sekarang.

Febri melepaskan pelukan Regan dengan kedua tangannya dengan halus dan menatap mata Regan dengan pandangan dingin. Lalu pergi melewatinya dan masuk ke kamarnya dengan pintu yang sudah terbuka lebar karena sebelumnya Regan sudah menunggu kedatangan Febri disana.

Kali ini Regan juga tak berusaha menahan Febri, hatinya hancur. Dia sudah melepaskan egonya, dan tak memperdulikan harga dirinya sebagai seorang lelaki. Dia memberanikan diri jujur terhadap perasaaanya, dan menyakini adanya keberadaan cinta untuk pertama kalinya. Sangat sulit berbuat seperti itu untuk seorang Regan yang dikenal keras kepala, egois, dan seenak sendiri. Namun malam itu Regan percaya adanya cinta. Walaupun pada kenyataannya dia harus siap sakit seperti ini, pertama kalinya lagi Regan merasa sakit seperti ini setelah rasa sakit yang ia rasakan dulu saat dia tahu orang tua kandungnya membuang dirinya di panti asuhan dan meninggalkannya sendirian.

Air mata pertama menetes dari kelopak matanya setelah terakhir kali menangis saat ia bayi, menyatakan kalau perasaannya saat ini benar-benar hancur berkeping-keping. Saat Febri tak membalas cintanya membuatnya sangat kecewa, tapi bukan itu yang jadi masalah utamanya. Karena, Febri adalah orang pertama yang ia cintai, orang pertama yang membuatnya mencari tahu arti cinta, orang pertama yang membuatnya merasa gugup, Febri berhasil begitu saja tanpa melakukan apapun, Kenapa harus Febri, Regan pun tak mengerti, namun yang ia mengerti sekarang adalah ia sangat mencintai Febri.

###

Febri merebahkan tubuhnya di ranjang, menghela nafas panjang dan mencoba menyadarkan dirinya atas kejadian tadi, Benarkah Regan menyukainya, tapi kenapa? Dia laki-laki tampan dan mapan, pasti mudah mendapatkan seorang wanita. Tapi kenapa harus dirinya. Febri seakan tak percaya, dia pun tak pernah merasakan cinta sebelumnya. Dia masih sangat polos, cinta baginya hanyalah suka saling suka, sekedar menyukai teman sekelasnya dan sebagainya.

Lalu bersama Regan, dia tak pernah menyukainya. Hanya saja, akhir-akhir ini Febri merasa gugup saat melihat Regan, dan  detak jantungnya mendadak seperti orang yang sedang berlari maraton. Rumit, sangatlah rumit.

HASRAT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang