"Feb... Febri... "
Regan terus memanggil Febri di kostannya berkali-kali, namun tak pernah ada jawaban. Regan sudah mencoba menghubunginya berkali-kali namun Febri tak pernah mengangkat teleponnya ataupun membalas pesannya.
Tak ada kabar dari Febri dari kemarin membuat Regan khawatir ada sesuatu yang terjadi, perasaannya tak enak.
Dengan perasaan yang masih gundah, Regan memutuskan untuk tetap bekerja dan berharap kalau rasa khawatirnya hanya karena rasa rindu semata.
"Kenapa bro.. ngelamun mulu.." Tanya rekan kerja Regan.
"Eh.. gapapa nih cuman lagi ada yang gue pikirin aja.." Jawab Regan.
"Tumben banget lo.. kayak yang lagi jatuh cinta aja.. eh iya lo mau ikut gak nanti malem.. gue sama anak-anak mau cabut.." Ajaknya.
"Kemana lagi lo.." tanya Regan.
"Biasa.. mumpung abis gajian.. kerja mulu biki mumet.."
"Gak lah.. lagi gak mood..."
"Hahaha.. yaudah gue mau ke pantry dulu ya.."
"Sipp...."
Febri terus-terusan mengganggu pikirannya saat ini, rasanya ini sangat aneh karena sama sekali tak ada kabar darinya.
Febri seperti menghindarinya dan itu sangat mengganggu pikirannya, bukannya membalas pesan atau menghubunginya. Kini telepon Febri malah tak bisa dihubungi, nomernya tidak aktif.Karena itu Regan segera menuju tempat kerjanya dan mencari Febri. Dia memacu mobilnya dalam kecepatan tinggi dan sampai di restoran milik Ethan dengan cepat.
Ethan yang saat itu baru saja berhubungan intim dengan Febri terdiam diruangannya, dan merasakan rasa sakit yang sulit digambarkan. Setelah hari ini, Ethan semakin sulit membiarkan Febri pergi. Namun kini ia tau kalau Febri sudah pergi dan mungkin tak akan pernah kembali, walaupun ia tau kalau Febri tak pernah mencintai nya dan hanya mencintai Regan. Rasa cintanya pada Febri tak akan hilang secepat itu.
"Ethan..tolong jangan ceritakan apapun pada regan" Ucap Febri.
"Kenapa kamu sangat peduli padanya.." tanya Ethan.
"Karena aku mencintainya.. aku menyadari kalau aku cinta pada Regan.. tapi aku tak bisa.. aku harus pergi.. hmm terimakasih Ethan.. terimakasih sudah mencintaiku.. kau orang yang baik.. kau pantas memiliki cinta yang lebih dari aku.. Ethan.. aku mohon jangan membenciku.. "
"Feb.. sampai kapanpun aku akan tetap mencintaimu.." Ucap Ethan lalu mencium bibir Febri.
Febri melepaskan ciumannya dan pergi.
Itulah hal terakhir dirinya bersama Febri, tak ada kenangan yang banyak saat bersamanya. Walaupun begitu, semuanya sangat berkesan baginya.
"Ethan !!! Dimana Febri.." Ucap Regan yang tiba-tiba masuk ke ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HASRAT (END)
RomanceWARNING Cerita ini tidak untuk dibaca anak kecil. Cerita seorang lelaki yang baru saja lulus SMA dan masih polos, memutuskan untuk pergi ke ibu kota mengadu nasib bekerja di salah satu restoran cepat saji. Alih-alih bekerja dengan fokus dan mengejar...