Seperti biasa, setiap malam minggu Regan selalu berkumpul bersama teman-temannya di sebuah bar yang menjadi tempat favorit mereka dan sudah mereka anggap sebagai basecamp sendiri. Para pekerja di Bar ini pun tak asing dengan mereka, Regan dan teman-temannya Ethan, Fadly, dan Andra
Regan berteman dengan Fadly dan Andra cukup lama karena sudah berteman sejak SMA, sedangkan dengan Ethan baru sekitar 6 bulan. Mereka sangat terbuka satu sama lain bahkan terhadap Ethan yang baru dikenal 6 bulan sekalipun. Apapun akan menjadi bahan obrolan panjang jika mereka sudah berkumpul, dari obrolan tentang sepak bola sampai dengan hubungan dengan wanita.
Lahir dari keluarga kaya membuat pergaulan mereka sangat luas, bebas melakukan apapun dengan uang yang mereka punya, diantara mereka Ethan lah yang paling kaya. Ayahnya seorang pengusaha batu bara yang sukses di Kalimantan sedangkan Ibunya seorang sosialita tingkat tinggi.
Mereka duduk di meja dengan kursi berhadapan berkapasitas 4 orang di pojok ruangan dekat dengan pintu masuk, tujuannya hanya untuk sekedar mencari perhatian wanita yang lalu lalang melewati mereka.
"Weeehhh Ethan udah ganti mobil aja lagi..." Ucap Fadly yang duduk sebelah kanan Regan memulai obrolan.
"Iya nih.. perasaan baru ganti bulan kemaren.." Timpal Andra yang berada didepan Fadly.
"Itu mobil nyokap, gue pinjem.." Balas Ethan.
Sementara Fadly, Andra, dan Ethan memulai obrolan mereka, Regan masih melamunkan masalahnya. Dia masih terpikirkan bagaimana bisa dia terus-terusan memikirkan Febri. Padahal dia mencoba sekuat tenaga untuk melupakan segalanya.
Regan terdiam dalam lamunannya, memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa menghentikan ini.
"Gan.. tumben lo diem aja, biasanya kalo gue muji Ethan, lo kayak kebakaran jenggot.." Ucap Fadly.
"Eh.." Ucap Regan sedikit kaget.
"Kenapa lo? Ada masalah?" Tanya Andra.
"Gakkk, gue cuman lagi bingung aja.." Jawab Regan.
"Kenapa?" Tanya Ethan.
"Euu bukan hal penting, udah lah pesen minum aja dulu..." Balas Regan.
Akhirnya mereka memesan beberapa minuman beralkohol, sambil terus mengobrol tak tentu arah.
"Ehh.. gue kemaren ketemu Mona. Anjirrr bodynya jadi hot banget gitu setelah putus sama lo Gan.." ucap Fadly pada Regan.
"Yaaa bagus lah." Jawab Regan.
"Ehh Gan, lo tau Desi?" Tanya Fadly lagi.
"Desi? Yang mana?" Jawab Regan sambil berusaha mengingat siapa Desi.
"Itu lhoo, pacarnya Bimo temen kantor lo.." Jelas Fadly.
"Oohhh.. iya iya. Kenapa?" Jawab Regan.
"Dia katanya suka lo, dia ngehubungin gue. Entah dia dapet nomer gue dari mana.." Ucap Fadly.
"Hehhh nyuk.. banyak yang bilang gue playboy, tapi gue gak pernah ngambil barang milik orang lain. Lagian gue gak minat sama Desi.." Jawab Regan sambil menjitak kepala Fadly
"Sakit setan.." Ucap Fadly sambil memegang kepalanya. "Dia lagian udah putus.." Tambah Fadly.
"Gak ah.." Jawab Regan singkat.
Mereka kemudian mengobrol ke topik lain, Ethan, Fadly, dan Andra sudah terpengaruh dengan minuman beralkohol sehingga obrolan mereka semakin tak tentu arah. Regan yang kuat minum dan semenjak tadi hanya minum sedikit membuatnya tidak mabuk. Justru dia mabuk karena hal lain, karena Febri.
KAMU SEDANG MEMBACA
HASRAT (END)
RomanceWARNING Cerita ini tidak untuk dibaca anak kecil. Cerita seorang lelaki yang baru saja lulus SMA dan masih polos, memutuskan untuk pergi ke ibu kota mengadu nasib bekerja di salah satu restoran cepat saji. Alih-alih bekerja dengan fokus dan mengejar...