3. Raja

33 9 0
                                    

"Segerr... Abis mandi dapet baju ganti. Ya kan? "
Lala mulai berhore.

"Iya, nggak usah ke uks. Lagian tadi kuah nggak mendidih kok! "

"Ya udah, ke kelas kuy. "

"Okay. "

Lala dan tasya berjalan sambil berbincang bincang tak jelas.

"Lah malah tu motor njebur sawah! "
Tasya sangat senang ngobrol dengan lala seorang pendengar yang baik.

"Beneran? Tuh motor nyemplung? "

"Iya bener, si ricko ditolongin temen-temen sedangkan gue ngakak so hard. Nyesel lo nggak dateng hari itu. "

"Gue suruh cuci mobil sama bang Chandra huft. "

"Wkwkwk... Abang lo nggak mau ngerjain sendiri? Sama dong ama abang gua kerjanya molor terus. "

"Gue suruh cuci mobil. Bang Chandra malah maen keluar sama bang Indra. Ngeselin tau nggak? "

"Untung mobil abang gue hari itu nggak kotor. Alhamdulillah "

Di tengah-tengah perbincangan mereka tiba-tiba pandu datang.

"Paan lo liat-liat? "

"Lu kenapa? Si safira tuh udah gue putusin tadi karena njahatin elo my perfect girlfriend."

"Gue bukan cewek lo paham! "

"Lu tuh cewek gue! "

"Enggak "

"Iya. "

"Enggak. "

"Iya. "

"Enggakk... "
Diakhiri lala dengan menghentak hentakkan kakinya di lantai membuat Pandu gemas dan mencubit keras pipinya.

"Woi sakit! "

"Lo tuh lucu banget sih kalo marah. Gue jadi tambah sayang. "

"Paan sih lo tuh bukan pacar gua. Titik. "

"Koma. "

"Titik. "

"Koma. "

"Titik. "

"Koma. "

"Tanda seru. "
Tiba-tiba fandi datang.

"Apaan sih fan, ngganggu abang aja! "
Bentak Pandu.

"Abang tuh nggak boleh gituin cewek. Kasihan kan, pipinya jadi merah. Sakit ya, kak baik? "

Sampai sampai lala lupa kalau tadi bersama tasya. Lala menengok sekeliling tapi tasya udah nggak ada. (Bener-bener sahabat sejati).

"Gue balik kelas dulu! "
Lala langsung kabur dari pandu dan fandi yang sepertinya sedang berantem.

"Woi lala! Gue anterin. Lah udah jauh, cih.. "
Pandu mendengus kesal.

"Ini semua gara-gara abang. Macarin orang maksa segala. "
Fandi menyalahkan Pandu.

"Emang lo nggak? "

"Ganteng mah bebas.. "
Fandi membenarkan rambutnya dengan jari.

"Eh kadal, nggak mungkin buaya bisa dikadalin. Gue tau si mira, Shelly, ussi, erika, donna. Lu pacarin semua kan? "

(Hujatan sesama lelaki sejati. )

"Kok abang bisa tau. "

"Udah gue bilang nggak bisa buaya dikadalin. "

"Serah lo lah bang"

****

"Syabel!!! "
Tasya terbangun dari tidurnya di sebuah gazebo halaman sekolah.

ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang