9. pede

25 6 0
                                    

****

Sang Surya menerangi semesta, memaksa seorang gadis bangun dari tidurnya. Ia melihat jam dan segera menuju ke kamar mandi ya jelas lah untuk mandi! Masa untuk sarapan!
*authorstres

"Lala! Turun sarapan! "
Panggil hanin yang sudah menyiapkan sarapan untuknya.

"Iye ma! Lagi nyisir rambut! " setelah menyisir rambutnya, lala beranjak menuju meja makan. Terlihat menu yang ia sukai cheese chicken nugget dengan saus keju manis. Hanin memang tahu cara membahagiakan anak gadisnya itu.

"Wahh cheese chicken nugget! I like it thanks mom! " lala sangat suka sarapannya kali ini. Iya lala suka keju dan susu.

"Sama sama honey. "

Lala melahap makanannya dengan senyuman. Betapa bahagianya lala jika mendapatkan keju sebagai sarapannya.

Setelah makan, lala mulai berpamitan sampai terakhir kepada abangnya.

"Abang nggak mau nganterin lala lagi?! " tanya lala menggoda abangnya yang terlihat ketakutan mendengar kata mengantar.

"Enggak gue takut sama guru itu!. Lagian gue mau konser. "

Lala menuju ke garasi. Ia menyetater mobil biru itu keluar pekarangan.

Lala mengendarai mobil itu dengan kecepatan sedang sambil menikmati asrinya kolam dan hutan lindung yang ia lewati saat berangkat sekolah.

Sesampainya di sekolah, lala memarkir mobilnya dan saat itu tiba sebuah mobil merah hati yang ia tahu siapa pemiliknya memarkirkan mobilnya di dekat mobil lala.

Sang pemilik mobil keluar dan tergesa menyapa lala. "Kakak baik! " kenapa si cunguk ini lagi sih... Lala mendengus sebal tak menjawab sapaan Fandi.

"Kakak baik masih marah sama fandi ya? " tanya fandi polos.

"Udah gue bilangin beberapa kali! Panggil gue lala nggak usah kakak baik, kakak baik an segala! Gue muak tauk?! "

Fandi yang mendengar itu hanya bisa melongo dan pelan-pelan menarik tangan lala.

"La, gue suka sama elo tapi gue yakin lo bakal bilang enggak. Tapi, jika lo kena masalah gue bakal ada disamping lo sebagai teman tidak lebih. Gue duluan! "
Setelah mengatakan itu, fandi meninggalkan lala yang terpaku di tempatnya.

.

.

.

Tasya berjalan ke kelasnya dengan biasa saja sambil mengunyah permen karetnya. Tangannya dimasukkan saku jaket yang tengah ia pakai saat ini.

"Woi, sya! "
Panggil desi.

"Hm... "

"Cariin raja! "

"Hm.. "

Alangkah terkejutnya, tasya melihat mejanya penuh dengan bunga Mawar pink dan beberapa coklat serta boneka beruang. Duhh... Si bencok berlebihan banget bikin malu aja! Awas lu raja kingkong gue abisin lo!  Pikir tasya.

"Sya! " Panggil Raja.

"Paan?! " jawab tasya biasa saja.

"Lu lupa rencana kemaren! " raja mendekatkan mulutnya ke telinga tasya.

"Berlebihan keles! Cari cara lain gue belum bisa nerima lo jadi pacar pura pura kalo gini. Gue malah jijik, bego! "

"Gue kira cewek suka beginian!? "

"Gue bukan jenis cewek jablay boss quh... Gue lebih suka apa adanya dari pada ada apanya. "

"Percuma dong, gue beli semua ini. "

ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang