7. Permainan

26 5 0
                                    

*****

Pagi yang cerah untuk sekolah tak seperti minggu lalu yang mendung. Lala sedang bersiap-siap sekolah dan menuju meja makan.

Tak ada siapapun disana. Mata lala memutari tempat itu dan suatu suara peka di telinga lala.

"Dari ruang tamu? Ada tamu? "
Lala mengintip keruang tamu. Betapa terkejutnya saat ia mendapati seorang dengan senyum palsu familiarnya itu. Siapa lagi kalau bukan Pandu.

"Tuh anak ngapain kesini?! "
Lala menggerutu menajamkan alisnya. Tanpa sadar, orang rumah mendengarnya.

"Lala! "
Panggil zidan papa lala.

"Duh gazwat!! "
Dahi lala berkeringat.

"Lala! "
Panggil Chandra dan hanin bersamaan.

"I-iya. "
Akhirnya, lala keluar dari persembunyian nya dengan keringat di dahinya.

"Sini! Dicariin sama Pandu. "

Glek...

Lala menuju kearah pandu dengan tatapan membunuh.

"LO NGAPAIN DISINI! PERGI SANA HAMA MENGGANGGU. CIH! "
Lala menjewer keras telinga pandu.

"Aduhh sakit. "
Keluh pandu menatap kesakitan kearah Chandra.

"Lepasin la! Entar kupingnya putus lo mau tanggung jawab?! "
Chandra menuju kearah lala dan mencubit pipinya.

Lala melepaskan jeweran yang membuat telinga Pandu merah.

"Kenapa lo disini? "
Tanya lala agak judes.

"Jemput elo lah! "

"Gue bisa berangkat sendiri. Lo pergi sana! " Usir lala.

"Lala, kamu nggak boleh gitu dong sama temen sendiri. Niatnya Pandu kan baik. Tadi papa kira malah Pandu itu pacar kamu. "
Ucapan papa lala membuat Pandu tercengir, mama lala tersenyum, dan Chandra tertawa terbahak-bahak.

"Pacar pa? Siapa yang mau ama si lala. Kuda berdiri kayak gini mana ada yang mau! Bwahaha.... "
Chandra sangat geli hingga air matanya keluar.

"Emang abang sendiri punya pacar? "
Tanya lala.

"Emm... "

"Hhh.... Situ aja juga nggak punya ngarang aja. "

"Hust udah berangkat sana! Liat tuh jam! "

Jam menunjukkan pukul 06.37.

"Pa, ma, bang lala berangkat dulu ya! Assalamualaikum... "
Lala menarik keluar tangan Pandu.

"Mari om, tante, abang. "

Sesampainya di mobil sport biru Pandu, lala sepertinya ogah menaikinya.

"Kenapa? "
Tanya pandu.

"Gue mah ogah naik mobil lo! Mending sama supir! "
Jelas lala.

"Beneran lo nggak mau masuk ni mobil?! "
Pandu bertanya lagi tapi dengan senyum miring.

"Nggak. "

Tapi tak berhenti disitu. Pandu menuju ke lala dan membopongnya ala bridal style .

"Woi, pb batre! Lepasin gua! "
Lala meronta-ronta tapi tak berhasil membuat pandu melepaskan nya. Namun malah memasukkan lala kedalam mobil itu.

Di dalam rumah lala

"Anak kita udah besar ya pa! Mama terharu ngeliatnya. "

"Iya, ma. "

"Terus Chandra sama siapa dong? "

ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang