11. wkwkwk

18 5 0
                                    

"Tuh cewek gatel lagi di skorsing! Kita jadi agak bebas. " Karin dan raja sedang bergandengan dengan status teman. *si raja tuh nggak mau ama karin. Hehe

Genggaman itu menjadi kendur saat karin membicarakan yang tak baik tentang tasya. "Apa maksud lo cewek gatel? Bebas apaan?! " tanya Raja bingung dan agak curiga berat.

"Kan tuh cewek nempelin lo mulu!" jelas karin membuat alis Raja menajam. "Tasya itu nggak nempel gue! Malah guenya yang ngikutin dia! Lo tuh kalo nggak tau nggak usah ngomong ya! " bentak raja.

"Raja! Lo tuh jadi orang nggak pekaan sih! " karin memulai dramanya.

"Yang nggak peka gue! Kok lo yang ngurusin! " jawab raja membuat karin geram. "Gue tuh suka sama lo! Kenapa lo nggak pernah ngerasa sih! " raja mulai menjauh dari jaraknya dengan karin.

"Tapi gue nggak suka sama elo! Gue cuma nganggep lo temen biasa okey! "
'Temen biasa' jlebb.... "Kenapa? Kenapa ja? Kurang apa sih gue?! Gue cantik! Gue pinter! Gue manis! Apa sih yang kurang dari seorang karin! " karin mulai meneriaki wajah raja di depan siswa lain yang mulai menggerumbuli mereka.

"Gue kasih tau sama lo ya! Lo itu cantik tapi aku tidak mencintaimu nggak tau kalo malah marah! " wahh... Raja Dilan. "Gue balik kelas. Dan satu lagi. Napas lo bau jengkol. " Raja meninggalkan gadis gila yang mengacak-acak rambutnya, siapa tau entar tiba-tiba nyakar kan sakit.

****

"Fandi!!! " teriak Grace pada fandi yang langsung membalik badannya.

"Iya, ada apa kak Grace? " tanya fandi dengan nada polosnya. "Anu.. Gue boleh jalan ke kantin bareng lo nggak? " ramah palsu Grace.

"Tapi gue nggak mood ke kantin. Kak Grace aja sendiri lagian kak kak Grace udah gede. Nggak usah harus digandeng kan? " polos fandi membuat Grace gemas dan tanpa bilang mencubit pipinya.

"Lo tuh nggemesin banget sih? Kayak boneka ihh.... " fandi menampar tangan Grace hingga cubitannya mengendur. "Tapi fandi bukan mainan! Bukan untuk sembarangan disentuh!! " bentak fandi dengan pipi merah bekas cubitan keras Grace.

"Ehh.... Maaf. Tapi kamu beneran nggemesin. " bagi Grace fandi itu sangat lucu. "Apaan sih kak, fandi nggak nyaman digituin! "

"Kenapa tidak?! Biasanya kan cowok itu suka dimanjain. Jadi kenapa gue nggak boleh manjain elo! Say... " Grace mulai mendekatkan dirinya dengan raja tapi raja mendorong nya dengan teriakan "SAYTON!!!! " Grace mulai semakin mundur. Jurusnya kakak galak mantep juga! Hehe.. Fandi membayangkan saat pandu bilang say ke lala dijawab tasya sayton.

"A-apa? " Grace tergagap mengucapkan nya. "S-A-Y-T-O-N" fandi mengeja huruf dari kata yang diucapkannya. "Hah?? " Grace menatap bingung kearah fandi yang melipat kedua tangannya di dada. "Gue baru tau ternyata! Kak Grace itu budek maksimal. Sayton nya mulai muncul nih. Fandi pergi dulu ya, panggilin pak ustadz. Bye.. Bye.. " fandi meninggalkan Grace yang terpaku tidak percaya. Bahasa planet apa itu? Sayton? (Dalam pikiran Grace).

******

Pandu berjalan dengan tangan kiri dimasukkan saku sambil bersiul di koridor. Wajahnya datar, menampakkan seorang osis yang berwibawa namun dari depan doang.

"Kak Pandu! " safira memanggil pandu dari belakang. "Paan pentol korek! "

"Kak pandu kok gitu sih! "

"Terserah hatiku, " jawab Pandu santai meninggalkan gadis berdosa itu. "Lo apa nggak liat gue sakit hatinya kayak apa kak pandu! Sakit! Melebihi ditusuk ribuan pedang!" drama safira dimulai lagi.

"Ohh gitu... Kok gue jadi terhura ya... Wkwkwkwk " Pandu hanya menganggap itu sebagai lelucon seru. "Whattt..... "

"Im not love you" Pandu langsung pergi dengan teriakan teriakan safira di belakangnya.

ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang