3

7.8K 1K 117
                                    



Chapter 3 : Jungkook Oppa!

-------------------







Grep!
Seketika langkah Jimin berhenti saat sebuah tangan menahannya.

"Uh?". Jimin terdiam sebentar, sedikit rasa takut menghampiri jika penculiklah yang menahannya. Perlahan ia menoleh lalu wajahnya berubah lega sekaligus memerah karena Jungkooklah yang menahannya.

Mereka terdiam selama beberapa detik karena Jungkook bukanlah tipe orang yang mau bicara terlebih dahulu walaupun dia yang memiliki keperluan.

"Ada apa Jungkook?". Jimin gugup.

"Masuk".

"Masuk? Kemana?".

"Lubang tikus!".
Jungkook berjalan duluan, dan Jimin secara naluriah mengikuti sang pangeran tampan. Ralat pangeran es.

"Jiminieee sayanggg Ibu sudah menunggumu".
Jaejoong langsung memeluk tubuh mungil tetangga menggemaskannya itu erat.

"Ibu?". Jimin celingak celinguk mencari keberadaan Seokjin.

"Ah maksudku aku, jangan memanggil bibi lagi ne? Panggil Ibu saja, dan paman Yunho harus kau panggil Ayah".

"Kenapa begitu?". Jimin penasaran.

"Karena Jiminie sudah Ibu anggap anak sendiri seperti Jungkook".

Jimin mengulum senyum dengan pipi memerah.

"Baiklah Bu". Cicit jimin.

Sedangkan seorang pemuda tampan hanya memutar bola matanya malas.

"Jiminie kenapa tidak kemari? Ibu harus memaksa Jungkook untuk menjemputmu agar kau ingat janjimu". Jaejoong berucap dengan nada merajuk.

"Ah tadi chim- ah ani, tadi aku sudah kemari kok Bu, tapi Jungkook-

"AKU LAPAR!". Jungkook yang merasa nyawanya terancam berteriak kencang agar Jimin tak sampai menyelesaikan kalimatnya karena itu berarti malapetaka.

"Haish berisik, tumben sekali berteriak. Tunggu, tadi Jiminie sudah sempat kemari? Lalu Jungkook kenapa?".

'MATI AKU'

Jimin mengangguk lucu, "Jungkook menutup pintu setelah menyuruh chim pulang". Jimin menepuk bibirnya karena lidahnya masih saja menyebut "chim" ketimbang "aku".

Jaejoong menatap Jungkook datar, dan si anak segera berlari kekamar mengunci pintu sebelum ibunya menghancurkan keselamatan kekasihnya.

"Jungkook kenapa berlari? Kan berbahaya". Cicit Jimin.

"Sayang, maafkan sikap Jungkook ne?".
Jaejoong mengusap rambut Jimin yang terasa halus.

"Tak apa Bu, masih untung Jungkook tidak mengumpatiku seperti teman-temanku yang dulu". Jimin terkekeh lucu. Dan hati Jaejoong merasa sangat tersentuh.

'Anak ini, ia tidak bodoh, ia tentu tau orang berbuat buruk padanya, tapi kenapa ia bisa sesabar ini?'

"Jiminie anak yang baik ya, Ibu jadi tambah menyukaimu". Tubuh mungil itu dipeluk lagi.

Annoying Neighbour [AN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang