5

8.1K 1K 135
                                    



Chapter 5 : Mulai Kesal

-------------------




Jimin tengah bermain dikamar Jungkook, sudah seminggu ini dia rajin bermain disini tentu saja karena paksaan sang Ibu dan Jaejong dengan alasan Seokjin takut meninggalkan Jimin sendirian dirumah, Seokjin dan Namjoon selalu saja keluar malam hari entah kemana, jika saja Jimin peka tentu ia tau orang tuanya hanya alasan saja agar bisa menitipkannya dirumah Jaejong.

"Jungkook yang itu apa?".

"Jungkook mau makan apa malam ini?".

"Jungkook tidak pegal duduk disana terus?".

"Jungkook..".

"Jungkook sedang apa? Boleh aku lihat?".

"Waaahhhh Jungkook pintar memotret ya???? Jimin mau dong difoto hehe".

Jungkook jengah, Jimin sangat berisik walaupun suara nya terdengar lucu apalagi saat Jimin bermain peran dengan segala boneka yang ia bawa dari rumahnya. Jungkook seolah terbiasa dengan suara-suara Jimin yang masih ia anggap menganggu konsentrasinya.

Masih banyak lagi "jungkook... jungkook.. dan jungkook.." yang keluar dari mulut Jimin. Jungkook begini.. Jungkook begitu..

Jimin sedikit lelah tapi ia begitu ingin dekat dengan pemuda tampan itu. Namun sepertinya hari ini Jimin sedang tak sekuat biasanya. Sejujurnya ia merasa tidak enak badan tapi ia masih ingin bersama Jungkook.

"Jungkook tak suka ya aku disini? Bilang saja, aku akan pulang kalau begitu". Suara Jimin mulai terdengar pelan.

Ingin rasanya Jungkook mengatakan yang sejujurnya, tapi nasib komputernya akan tamat. Sesuai ancaman Jaejong.

"Jungkook? Jangan diamkan aku".

"Diam. Bisakah kau diam?". Suara Jungkook sedikit tinggi dari biasanya meskipun tak bisa dikategorikan sebagai teriakan.

"Apa kau benar-benar tak suka padaku?". Suara Jimin terdengar lirih dan Jungkook cukup kaget. Sedikit takut sibodoh menangis.

"Aku hanya ingin memiliki teman, tapi kurasa... hanya Taetae yang mau berteman denganku".

Jungkook ingin bersuara namun lidahnya kaku.

"Sepertinya aku tak perlu lagi berusaha untuk memiliki Jungkook sebagai temanku, karna aku ini menyebalkan kan? dan.. lebih pantas untuk diolok-olok".

Jungkook merasa sedikit tercubit dengan fakta bahwa Jimin berusaha keras mendekatinya hanya untuk memiliki teman, Jimin terdengar kesepian.

"Aku akan pulang. Selamat malam Jungkook".

Jimin keluar dengan menahan air mata. Jimin sudah terlatih jadi ia takkan mudah manjatuhkan air matanya. Terlatih sakit hati.

Jungkook masih mematung, semua kalimat jimin seolah terus terulang tanpa mau berhenti memenuhi pikirannya.


--

Pagi ini...
Entah sudah yang keberapa kalinya Jungkook berangkat kuliah membawa rantang baby blue itu. Sejujurnya ia sudah jengah, ditambah teman-temannya menjadikan itu sebagai bahan lelucon. Namun apa daya karena selalu ada Seokjin disamping Jimin, Jungkook masih tau sopan santun sedikit untuk tidak membuang rantang itu didepan Seokjin.

Annoying Neighbour [AN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang