‹Chapter 9› ✓

137 16 5
                                    

"Tsuky, mengapa mereka harus pisah rumah?" tanya Gintoki, ekspresi wajahnya sangat terlihat shock, mendengar perkataan istrinya.

"Tsukuyo-san, kita tidak harus memisahkan merekakan?" Sougo pun ikut bertanya, wajahnya memandang horor kepada Tsukuyo.

"Itu benar, Aru! Kita tidak harus memisahkan mereka." Kagura ikut memberikan opini. Ekspresi wajahnya? Tak usah ditanya, 11/12 dengan Sougo.

"Aku tidak mau!" Hijikata langsung memeluk Souko dengan erat. "Apa-apaan itu. Kami baru saja berbaikan, dan kau bilang aku harus pisah rumah dengan Souko? Ditolak keras!"

Tsukuyo hanya memutar bola matanya malas. "Dengar! Kalian semua, aku tidak ingin Hijikata menyakiti Souko lagi. Maka dari itu, aku ingin melihat perjuangan Hijikata merebut Souko, dariku! Dan aku yang akan menilai apakah perjuang Hijikata butuh apresiasi atau tidak. Keputusan ini mutlak!"

Tsukuyo mengatakannya dengan ekspresi menyeramkan, membuat mental Gintoki, Sougo dan Kagura ciut seketika untuk membantah keputusan Tsukuyo.

"Heh? Aku tidak butuh apresiasimu itu Tsuky, yang aku butuhkan itu Souko." Hijikata memandang tajam ke arah Tsukuyo, dan langsung dibalas tatapan sengit oleh sang empun.

"Hah?! Memangnya menurutmu, siapa yang mengurusi Souko saat Mitsuba sibuk bekerja? Aho! "

Tsukuyo dan Hijikata terus saling melempar tatapan tajam. Gintoki menghela napas panjang.

"Gin-chan, kita harus melakukan sesuatu." Bisik Kagura.

"Itu benar Danna, bisa-bisa akan ada perang dunia. Antara Hijibaka dengan Tsukuyo-san." Sougo ikut menimpali.

Gintoki hanya memijit pangkal hidungnya, ia juga bingung. Melawan Tsukuyo? Itu sama saja ia cari mati pada istrinya. Bisa-bisa Gintoki tidak dikasih jatah, dan istrinya itu marah berkepanjangan padanya.

"Tsukuyo-san, haruskah seperti itu? " Pada akhirnya Souko bertanya,

"Itu harus, aku tidak mau mengambil resiko Souko."

Hijikata yang mendengarnya, langsung ingin membalas. Tapi tak jadi, saat melihat kode dari Gintoki.

"Maa maa, Sudahlah. Tsukuyo biarkan mereka hidup tenang, lagi pula mereka akahirnya, bersamakan?"

Gintoki mengatakannya dengan wajah malas seperti biasa, tapi di dalam hatinya ia takut-takut Tsukuyo bertambah marah.

Dan— dugaannya benar, ia dilempar kunai oleh Tsukuyo. Dan Gintoki seketika pingsan.

Kagura langsung panik, dan menampar-nampar pipi Gintoki agar pria itu bangun. Sougo yang melihatnya, hanya menatap ngeri.

"Gin-chan jangan mati dulu, ijinkan aku menikahi Sadis dulu. Baru kau boleh mati." Ucap Kagura dengan histeris.

"China, kau malah membuat Danna semakin cepat mati dengan cara seperti itu." Kagura yang mendengar itu langsung berteriak kaget.

"Apa maksudmu, Sadis?! Gin-chan tidak boleh mati, sebelum dia mengijinkan kita menikah."

"Dasar kusogaki, dia tidak memperdulikanku. Hanya memperdulikan hubungannya dengan pangeran sadis itu."  Batin Gintoki meringis.

Kagura terus-menurus panik, dan Sougo yang mencoba menenangkan.

Tsukuyo yang melihat itu, hanya menghela napas. "Pokoknya, Souko akan pulang bersamaku, titik tidak pakai koma!"

Souko ikut menghela napas, kalau Tsukuyo sudah seperti itu tidak ada yang bisa membantah. "Apa boleh buat," Souko mengatakan itu pelan.

Hijikata yang masih memeluk Souko, yang mendengar perkataan itu menaiki sebelah alisnya.

"Apa maksudmu?" Hijikata bertanya. Souko hanya memandanginya, dengan senyum tipis.

"Baiklah, Tsukuyo-san aku akan ikut bersamamu. " Tsukuyo tersenyum, Hijikata membulatkan matanya. Gintoki langsung bangun dari pingsan nya, Sougo dan Kagura langsung diam.

"Souko, kau tidak perlu melakukan hal itu." Kata Sougo langsung diangguki oleh Kagura.

"Itu benar, aru. Kita bisa memikirkan cara lain."

Souko menggeleng, "Hijikata-san, aku percaya kau bisa membawaku pulang kerumah ini lagi." Ucapnya sambil tersenyum.

Hijikata langsung mengepalkan kedua tangan nya. "Ya! Aku Hijikata Toshiro akan membawamu pulang, ke rumah ini bagaimana pun caranya."

"Dan membebaskanmu, dari nenek sihir itu!" lanjutnya, sambil menunjuk Tsukuyo.

Tsukuyo langsung melotot, Sougo dan Kagura menahan tawa. Souko sudah tertawa sedangkan Gintoki hanya tersenyum.

-----------------------------------------------------------
Yoss! Makasih banget sama  yang masih mau baca cerita gaje ini*-* tunggu lanjutan cerita nya nee!

Okita Souko ‹FemaleSougo› ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang