‹Chapter 8› ✓

159 17 6
                                    

Dengan tergesa-gesa Hijikata masuk kedalam rumah.

"Souko! Souko kau dimana?" Hijikata berteriak. Rasanya ia sangat takut kehilangan Souko, Hijikata semakin takut ia tidak menemukan Souko.

Souko keluar dari kamar, dengan wajah bingung. Wanita itu bingung, mengapa tiba-tiba Hijikata berteriak memanggil namanya. Apa ia melakukan suatu kesalahan?

"Hijikata-san ada apa?" Souko bertanya dengan ekspresi bingung.

Hijikata langsung memeluk Souko, dengan erat ia sesekali mencium puncak kepala gadis itu. Souko hanya diam, ia kaget mendapat perlakuan seperti itu. Wajahnya merona, Souko hanya bisa diam ia tidak membalas pelukan Hijikata atau menolak pelukannya.

"Hijikata-san," panggil Souko pelan.

"Maaf, maaf untuk semuanya. Maaf karna aku mencampakanmu. Dan aku dengan egois selalu membandingkamu dengan Mitsuba, padahal aku tau kau membenci hal itu. Aku sudah melakukan kesalahan, dengan tidak memperhatikanmu. Souko- maafkan aku." Hijikata semakin mempererat pelukannya pada Souko.

Souko dengan tangan gemetar membalas pelukan Hijikata. "Aku... Sudah memaafkan Hijikata-san. Jadi... Tolong berhenti meminta maaf."

Hijikata melepas pelukannya, dan langsung cium bibir Souko. Souko yang kaget, refleks memberontak.

"Hijikata-san... tolo-ng berhe-ti." Souko langsung menampar Hijikata.

Hijikata memegang pipinya yang terkena tampar Souko, rasanya berdenyut. Ia melihat Souko, dan wajah Souko terlihat ketakutan.

"Maaf, harusnya aku tidak menciummu. Aku hanya... Sangat merasa sangat bahagia, karena kau mau memaafkanku. "

"Tidak apa-apa, kita sudah menikah. Seharusnya hal itu wajar kan?" Souko menjawab dengan senyum kaku.

Hijikata langsung memeluk Souko lagi, dan mengangguk. "Ya, itu benar."

"Anoo, Hijikata-san? Kau tidak bekerja?" Souko bertanya dengan polosnya.

Hijikata berdecak pelan. "Souko kita sedang dalam suasana romantis dan kau malah menghancurkannya dengan pertanyaan itu. "

Souko hanya tertawa, Hijikata mengelus pipi Souko. "Aku tidak bekerja hari ini," jawabnya dengan senyuman, Souko hanya merona melihat senyuman yang diberikan Hijikata padanya.

"Kita akan ke rumah Gintoki, dan aku akan meminta maaf padanya karena telah menyakiti 'putri'-nya ini. Dan Mungkin aku akan mendapatkan beberapa pukulan dari Tsukuyo dan Sougo?" lanjutnya dengan kekehan, Souko ikut terkekeh mendengarnya.

"Tapi sebelum itu, kau harus belajar memanggil namaku dengan benar. Toshi panggil aku toshi, mengerti?"

"Toshi? Hahaha," Souko memanggilnya sambil tawa.

"Mengapa kau malah ketawa?" Hijikata Memandangi Souko dengan ekspresi bingung.

"Ini lucu, ini seperti mimpi. Aku tidak menyangka akan memanggil mu dengan panggilan Toshi." Souko tersenyum dengan menunjukan mata sabitnya.

Ah, ia terlihat sangat cantik. Hijikata seperti nya sudah benar-benar jatuh dalam pesona Okita Souko, atau sekarang Hijikata Souko.

"Souko," sang empun yang dipanggil, hanya tersenyum ke arahnya.

Hijikata megelus pipi kanan Souko, Souko yang dapat perlakuan seperti itu hanya tersenyum. Dan memegang lengan Hijikata.

"Aku-"

Teng Tong!

Ucapan Hijikata terpotong, karena suara bel. "Siapa yang mengganggu acara romatis ini? Akanku tebas dia, kalau tidak peting," umpat Hijikata.

Souko hanya tertawa. Ia membukakan pintu, dan langsung tersenyum bahagia.

"Tsukuyo-san! Kau datang, ayo masuk!" Souko tersenyum dan mempersilahkan Tsukuyo masuk. "Ah, Gintoki-san dan Sougo Kagura juga ikut?" sambungnya.

Hijikata hanya memasang ekspresi datar, aura yang ia keluarkan sangat suram.

"Yo," sapa Gintoki sambil mengangkat tangannya, Sougo dan Kagura hanya tersenyum. Tatapan mata Sougo bertemu dengan Hijikata, dan bibirnya secara pelan mengatakan. "Shine Hijikata,"

Kepala Hijikata berkedut, karna kesal. "Sialan, Sougo." Bisiknya.

"Yo, kalian." Sapa Hijikata canggung. Ia melirik Tsukuyo dan wanita itu memandanginya secara tajam, seakan-akan mengatakan "Awas kau!"
Gintoki hanya memasang ekspresi datar, Sougo juga, Kagura sedikit tersenyum kaku.

"Nah nah, jadi ada apa kalian semua kesini?" tnya Souko dengan wajah gembira.

"Souko," Tsukuyo memanggil dengan nada yang menurut Hijikata menyeramkan.

"Ya? Tsukuyo-san?"

"Kau harus pisah rumah dengan Hijikata!" kata Tsukuyo dengan penuh penekanan dalam setiap katanya.

"APA?!" Gintoki, Kagura dan Sougo serempak berteriak.

"TIDAK MAU!" Hijikata pun ikut berteriak.

"Kenapa?"

-------------------
Chapter terpanjang Zzz.
Makasih banget buat yang masih mau baca cerita gaje ini😅😅
Sebenernya aku gk terlalu butuh vote, aku cuman butuh pembaca setia ehe 😃😉

Okita Souko ‹FemaleSougo› ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang