‹Chapter 6› ✓

153 17 0
                                    

Hijikata memakirkan mobilnya, setelah itu turun untuk membukakan pintu Mitsuba. Mitsuba yang mendapat perlakuan seperti itu, hanya bisa merona dan menundukan kepalanya.

"Terima kasih, Toshi-san." Ujar Mitsuba sambil tersipu malu. Hijikata hanya tersenyum, mereka terus bergandengan tangan sampai depan rumah.

☂☂☂


Souko yang niatnya ingin menunggu Hijikata pulang, malah mendapatkan tontonan yang membuat hatinya sakit. 

Saat mendengar suara mobil, Souko langsung menduga bahwa itu mobil Hijikata. Karena itu ia berniat mengintip lewat jendela, tapi ia mendapatkan tontonan adegan mesra Hijikata dengan Mitsuba.

Hatinya teriris, rasanya sangat sakit. Souko ingin menangis, tapi kakaknya datang. Kalau ia sampai ketauan menangis, pasti akan ditanya macam-macam.

Souko mencoba tegar, dan mencoba agar air matanya tidak keluar. Ia berpura-pura menonton Tv, dengan santai sambil menunggu bel rumah dibunyikan.

Teng Nong!

Souko mengambil napas panjang setelah itu menghembuskannya, baru ia membuka pintu.

"Okaeri," sambutya sambil tersenyum. Hijikata hanya memasang ekspresi datar, dan Mitsuba balas tersenyum terhadapnya.

"Aneue, kau kesini?!" kata Souko dengan mata berbinar, ia berpura-pura tidak mengatahui kejadian tadi. "Ah senangnya, makan malam disini juga kan?"

Souko langsung mempersiapkan keduanya untuk masuk, Hijikata memutuskan langsung ke kamarnya. Dan Mitsuba duduk disofa bersama Souko.

"Iya, aku akan makan malam disini. Tidak mengganggukan?" tanya Mitsuba dengan ekspresi khawatir.

"Tentu saja tidak! Aku sangat senang Aneue kesini." Souko mengatakan sambil menunjukan wajah bahagianya. Ia benar-benar mirip seperti ratu drama, yang pintar akting.

"Toshi-san ayo bergabung, atau langsung makan saja Souko-chan?" Mitsuba memandangi Hijikata dan Souko secara bergantian.

"Toshi-san? Apa yang aku pikirkan Aneue memang memanggil Hijikata-san dengan panggilan itu." Batinya berbicara.

"Kita langsung makan saja Aneue," Souko langsung berdiri dan berjalan ke arah meja makan, untuk mempersiapkan makan malam untuk ketiganya.

Hijikata dan Mitsuba duduk bersebelahan, dan Souko? Ia duduk di depan Hijikata.

Souko memperhatikan, Mitsuba yang telaten mempersiapkan makanan untuk Hijikata, dari nasi sampai lauk-pauknya. Ia hanya memandanginya dalam diam.

Suasana meja makan itu hening, tidak suasananya tidak hening. Hijikata dan Mitsuba terus mengobrol, seperti tidak menganggap keberadaan Souko di sana.

Hati Souko panas, Hijikata terkadang terlihat membalas senyum Mitsuba. Ia benar-benar merasa iri, iri dengan hal itu. Hijikata tidak pernah tersenyum padanya, walaupun itu hanya sekali.

Karena tidak kuat, Souko bergegas  menyudahi acara makannya. Dan segara pergi dari situ.

"Aneue, aku sudah selesai. Aku mengantuk sampai besok."

Souko pergi meninggalkan meja makan, memberikan tanda tanya besar terhadap Mitsuba.

"Are, Souko-chan? " Mitsuba memperhatikan Souko yang masuk ke dalam kamar yang berbeda dengan Hijikata.

"Toshi-san, kalian pisah kamar?" Hijikata hanya diam, matanya terus  tertuju ke pintu bercat putih tersebut.

Okita Souko ‹FemaleSougo› ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang