Yoongi terengah-engah.Ia berhasil kabur dari ruang kerja ayahnya setelah hampir sedetik kemudian kesibukannya di dalam ruang kerja ayahnya terbongkar.
"Yoongi?"
Yoongi tercekat! Ayahnya tiba-tiba muncul di belakangnya saat ia sedang duduk di sekitar meja makan.
"I-iya Appa.."
Keringat dingin terus mengucur dari keningnya. Bibirnya semakin pucat. Dan detak jantungnya berirama cepat.
"Apa kau baru saja dari ruang kerja Appa?"
Tidak!!
Sekarang, Yoongi harus menjawabnya apa? Tidak mungkin ia mengakui apa yang baru saja ia perbuat di dalam sana kan?
Yoongi meneguk ludahnya kesusahan. Ia tak pandai mencari alasan. Kejeniusannya mendadak hilang. Ia terlihat sangat buruk.
"Eoh.. itu.. itu... aku.."
"Yeobo! Seseorang mencarimu di luar sana!"
Yoongi bernafas lega. Untung saja ibunya datang dan berhasil mengalihkan perhatian ayahnya. Yoongi pun lolos dari pertanyaan mematikan itu.
Dan ya!
Yoongi sempat mengintip ayahnya waktu memasukkan password di brankasnya.
"Aku harus cepat, sebelum semuanya terlambat!"
Yoongi memaksakan kakinya untuk berjalan. Walaupun kesakitan dan teramat sakit, itu tak menghentikan tekadnya mencari bukti-bukti kebusukan ayahnya dan membantu Taehyung mendapatkan keadilan yang selama ini dituntutnya.
........................
Taehyung sedang menemani Jeonggyu yang tidur dalam ketakutan. Sejak tadi, Jeonggyu tak bisa memejamkan kedua matanya.
"Gyu-ah.. tidurlah.. kenapa kau tidak mau tidur huh?"
Jeonggyu menggelengkan kepalanya.
"Kalau aku tidur, nanti Hyung meninggalkanku.."
"Hyung akan disini bersama Jeonggyu.. Hyung tidak akan pergi.."
"Janji? Hyung tidak akan meninggalkan Jeonggyu..?"
Jeonggyu memberikan jari kelingkingnya. Taehyung pun demikian, ia mengaitkan jari kelingkingnya yang besar pada jari kelingking imut milik adiknya sambil tersenyum menenangkan.
"Jeonggyu takut.. Hyung akan pergi dan tidak akan pernah kembali.."
Kalimat terakhir Jeonggyu sebelum ia terlelap sangatlah mengejutkan. Taehyung tak mengira kalau adiknya akan berpikir sejauh itu.
Sementara di ruang tamu, Ibu Taehyung dan Eonjin sama ketakutannya juga.
"Eomma.. kita akan aman kan disini?"
"Tentu saja Eonjin.. tenanglah.. Nona Irene melindungi kita."
"Iya Eonjin."
Sahut Irene dari arah dapur.
"Ini, minumlah."
Irene menyodorkan segelas air putih pada Eonjin. Berharap Eonjin bisa lebih rileks.
Peristiwa yang menimpa Taehyung tak cukup mengkhawatirkan hati ibunya dan juga Irene, tetapi mental adik-adik Taehyung juga ikut terteror.
KAMU SEDANG MEMBACA
Recondite : The Truth Untold ✔
Truyện Ngắn#199 in Short Story [28072018] Did you remember me? Because I'm not myself. . . . . . . Kehidupan Taehyung dan Sohyun yang berubah setelah lima tahun berlalu. Takdir ternyata mempertemukan keduanya kembali. Namun, dengan topeng kehidupan Taehyung...