Prolog

1.6K 118 13
                                    


"Lee Seokmin, berhenti!" Jaehyun berteriak kencang dan tersengal-sengal setelahnya. Manik kecokelatannya membelalak ngeri ke atap gedung di mana kawannya berdiri membelakangi. Pemuda berkacamata yang canggung itu tidak mungkin mengambil tindakan senekat bunuh diri, bukan?

Berpaling pelan, Seokmin menemukan kedua temannya menatap tegang. Mantan pengurus kelasnya, dua orang yang sangat berharga baginya, datang menjemput? Apa mereka terpanggil karena pesan-pesan singkat gila yang ia kirim?

Yuna menangkupkan kedua tangan di depan mulut, pelupuknya tergenang hingga mengaburkan pandang. Ia tidak mampu lagi mengerti apa yang terjadi di kelasnya sampai bisa mengubah Seokmin—pemuda yang penurut dan suka menolong itu—menjadi seseorang yang bertindak tanpa berpikir dulu? Lupakah Seokmin pada ibu dan kedua adiknya, untuk siapa ia selama ini berjuang? Maju selangkah, Yuna menekuk kedua telapaknya di sisi bibir sebelum memanggil sahabatnya dengan parau.

"Seokmin bodoh!!! Aku sangat menyukaimu, jangan mati dulu!!! Ayo kita lulus suneung bersama, lalu aku akan menikahimu!!!"

Jangankan Seokmin dan Jaehyun, Yuna saja kaget akan caranya mengalihkan pemikiran Seokmin untuk bunuh diri. Seokmin tampak tersenyum tipis dari atas sana, senyum pertama pada wajah lelah itu setelah sekian hari, sementara Jaehyun tertawa kecil dan menyambung ucapan mantan wakil ketua kelasnya.

"Ya!!! Kalau kau mati, Yuna akan jadi milikku!!! Turun dari situ atau aku yang akan menikahi dia!!!"

Tidak lagi tersenyum, Seokmin ikut tergelak, sangat keras hingga Yuna dan Jaehyun dapat mendengarnya dari dekat gerbang besar.

"Iya!!! Aku tidak jadi mati!!!"

...

Seokmin pun turun dari tepian atap, tidak terjangkau penglihatan Yuna, tetapi baru gadis semampai itu akan pergi ke tempat Seokmin berada bersama Jaehyun ...

DUAR!

...

"SEOKMIN!!!"

***

Rough

LDS, 2017

Losing everything. In fast forward.

[FAIR WARNING. THIS IS NOT ROMANCE.]

Rough ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang