7

14K 1.2K 76
                                    

Suhu udara di Seoul masih dingin, namun setidaknya sudah tak ada lagi salju yang menggumpal dan licin.

Di ruang kamar sebuah rumah sakit, terlihat Namja yang sibuk memperhatikan Ahjummanya membereskan kamar.

Setelah Taehyung bangun, Hyerin tak membiarkan sedetik pun pemuda itu untuk beraktivitas terlalu berat. Selang pernafasan juga masih setia menempel tanda Taehyung harus melakukan beberapa pengecekan lagi.

"Ahjumma, sudah berapa lama Tae tidur?"

"Mmm 3 hari mungkin." jawab Hyerin sambil mengupaskan apel untuk Taehyung.

"Itu karena kau Alien, jadi hibernasimu lebih lama dari beruang kutub." Jimin menimpali dengan ejekan.

"Ya! Jiminie-pabo!"

"Mwo!?"

"Wae?"

"Mwoya!?"

"Waeyo!!?"

Bletak!!

Satu jitakan sukses mendarat di kepala Jimin. Pelakunya adalah si Super—Kookie yang baru menyelamatkan ruang rawat Taehyung dari kehancuran.

"Jeon Jungkook! Kenapa kau malah memukulku?" Jimin tak terima dan ingin membalas namun apalah daya, tinggi badan tak mendukung.

 "Jika aku menjitak Tae-hyung, dapat dipastikan Hyerin-Ahjumma akan memukulku saat ini juga."

Taehyung nyengir dan mengacungkan jempolnya. "Da bess, Hehe."

Jimin mendengus, " Haha Hehe, singkirkan wajah menyebalkanmu itu."

Suara pintu terbuka mencegah perang ke-dua yang akan dilakukan Taehyung dan Jimin.

Taehyung tertegun, ada perasaan tak enak menyusupi hatinya. Ia melirik Hyerin yang masih sibuk dengan buah-buahan.

"Halo Taetae.."

Hyerin menghentikan kegiatannya dan berbalik menatap Taehyung yang bergetar ketakutan.

"Tuan Tae, jangan takut lagi. Tuan Seokjin sudah berubah." Wanita itu lekas memeluk Taehyung yang justru menenggelamkan wajahnya pada perut Hyerin, enggan menatap Seokjin.

"A-ah Tuan Tae sedang manja Tuan Muda. Maaf ya dia sedikit nakal." Hyerin berusaha menjelaskan kondisi Taehyung lewat mata.

Seokjin mengangguk mengerti. Orang bodoh mana yang tidak ketakutan saat seseorang yang selalu menyiksanya tiba-tiba datang dan berkata 'hai..'

Jungkook dan Jimin saling menatap. Ada atmosfer kurang mengenakkan di ruangan ini sekarang.

"Tae ingin bersama Ahjumma saja.." lirihan Taehyung masih dapat didengar di Kamar yang lengang.

"Hei, kau marah karena aku mengataimu?" Jimin sedikit jengkel namun Taehyung diam saja tak menanggapi.

Jungkook langsung membekap Jimin sebelum pemuda itu protes lagi dan menariknya keluar. Seokjin masih diam di tempat, betah memandangi adiknya yang memeluk Hyerin manja.

"Tuan Seokjin ingin bicara Taetae. " Hyerin sudah berani memanggilnya tanpa embel-embel 'Tuan Muda' tanda wanita itu sekarang sudah menjadi 'Ibu sementaranya'.

Taehyung menggeleng membuat rambutnya bergoyang. "Aku hanya ingin Ahjumma.." seraknya manja.

Taehyung yang sakit membuat sifat kekanakannya sering keluar dan kadang berlipat hingga menyusahkan.

"Sekarang dengarkan tuan Seokjin dulu, Arattchii?" Perlahan Hyerin melepaskan pelukan Taehyung meskipun pemuda bermanik coklat itu enggan melepasnya.

Happiness [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang