Sebelumnya, part ini tdk berhubungan dg chap lalu. Jika ada tulisan seperti ini, itu kyk Sound effect Taetae oppa.
Klik mulmed and hearing with earphone.. Enjoy!
.
.Sejak awal, aku tau kelahiranku adalah sebuah kesalahan.
_________________________________
"Laki-laki? Bukankah kemarin anda berkata ini perempuan?"
Dokter menghela nafas dan membungkuk minta maaf. "Tapi hasil terbaru menunjukkan jika bayi anda ini lelaki."
Sang pria menghela nafas gusar, memandang perut besar Sang Istri. Tangan putih itu menggenggam tangan kekarnya.
"Gwaenchana, Chagi."
_______________________________
Dan saat aku lahir ke dunia, mereka menyambutku. Namun dengan tatapan yang berbeda.
________________________________"Loh, lelaki ya? Aku kira perempuan. Seokjin bagaimana?"
"Tenang, Ayah. Penerus utama keluarga Kim tetap Seokjin." Yujin berkata mantap pada pria yang usianya lebih dari setengah abad itu.
"Appa.." seorang bocah berusia 3th berlari kecil menghampiri Yujin dan membuat gelak tawa di kerumunan orang.
"Aigoo~ Uri Seokjin lucu sekali." Pria tua itu mengangkat tubuh mungil Seokjin dan bermain dengan cucunya.
Soohyun tersenyum meskipun ia tau putra keduanya dianggap cadangan oleh keluarga ini.
_________________________________
Aku tau, Appa berbaik hati padaku karena menghargai Eomma.
__________________________________
"Kenapa anak itu tak bisa diam?"
Pria itu mendengus, kepalanya yang pusing menjadi tambah berat karena tangisan seorang bayi.
Soohyun menimang Taehyung yang menangis keras. "Dia masih bayi, wajar jika ia menangis." wanita itu bingung bagaimana agar tangis putra bungsunya mereda.
"Seokjin dulu tak serewel ini. Berikan dia pada Hyerin."
Soohyun bungkam, ia merasa gagal menjadi seorang ibu. Hyerin jauh lebih dekat dengan Taehyung, terbukti saat kepala para pelayan itu menggendong dan menepuk pelan, Taehyung langsung diam.
"Biarkan malam ini dia tidur dengan pelayan itu."
"Chagi!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness [✔]
Teen Fiction"Appa. ." "Kau bukan anakku!! " "Hyung. ." "Menjauh dariku!!" "Tidak adil, kenapa harus aku!?" "Berhenti! Kau hanya akan melukai dirimu sendiri! "Aku lelah. . Sangat lelah. ." Setidaknya hargai selagi ada, rawat selagi mampu, dan katakan se...